Archives for February 2014

Rupiah Jumat sore menguat menjadi Rp11.578

Rupiah Jumat sore menguat menjadi Rp11.578

Jakarta (ANTARA News) – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore bergerak menguat sebesar 88 poin menjadi Rp11.578 dibanding sebelumnya Rp11.666 per dolar AS.

“Ekspektasi fundamental ekonomi Indonesia dinilai positif oleh pelaku pasar sehingga tren rupoiah cenderung menguat,” kata Chief Analyst PT Platon Niaga Futures Lukman Leong di Jakarta.

Ia menambahkan fluktuasi mata uang rupiah di pasar uang dalam negeri juga stabil, kalaupun nilai tukar domestik mengalami tekanan sifatnya cenderung jangka pendek.

“Rupiah bisa tertekan namun jangka pendek karena pergerakannya juga berkorelasi dengan mata uang lainnya,” ucapnya.

Di sisi lain, lanjut dia, kondisi politik di dalam negeri juga relatif tenang sehingga sektor keuangan tidak terkena dampak negatifnya.

“Kami melihat situasi politik dalam negeri lebih banyak positifnya karena ada banyak aksi dari setiap calon-calon yang maju,” kata dia.

Menurut lukman Leong, sentimen keyakinan dan kenyaman itu menambah pasar keuangan di dalam negeri berada dalam jalur yang baik.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Jumat ini (28/2), tercatat mata uang rupiah menguat menjadi Rp11.634 dibanding sebelumnya (27/2) di posisi Rp11.675 per dolar AS.


Sumber: http://www.antaranews.com/rss/ekonomi-bursa

KSEI dan Bank Permata Tingkatkan Fasilitas Akses dengan ATM

KSEI dan Bank Permata Tingkatkan Fasilitas Akses dengan ATM

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bekerja sama dengan PT Bank Permata Tbk (BNLI) untuk pengembangan fasilitas AKSes terintegrasi dengan mesin ATM Bank. Kerjasama ini juga bertujuan untuk meningkatkan kemudahan akses masyarakat terhadap pasar modal Tanah Air.

“Dengan pengembangan ini, nantinya melalui mesin ATM, investor dapat melakukan pengecekan saldo Efek yang tercatat dalam sub rekening efek di KSEI dan saldo rekening dana nasabah (RDN),” ujar  Direktur Utama KSEI, Heri Sunaryadi di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/02/2014).

Penandatanganan ini dilakukan di Main Hall Galeri BEI oleh Direktur Utama KSEI Heri Sunaryadi dan Direktur Wholesale Banking BNLI Roy A Arfandi. Turut hadir pula Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OToritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida, Plt Direktur Utama Permata Bank M Herwidayatmo, Direksi BEI, dan Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).

Heri mengatakan, kerja sama Co-Branding AKSes melalui ATM ini telah dijajaki sejak akhir 2013 dengan enam Bank Administrator RDN. Target persiapan pengembangan dan implementasi disesuaikan dengan jadawal dan rencana masing-masing bank.

Di samping itu lanjutnya, mengenai bentuk kerja sama dengan Permata Bank diharapkan dapat diimplementasikan pada akhir Juni 2014.

“Sebagai pengembangan tahap awal, kerja sama dengan Permata Bank ini diharapkan juga dapat diikuti kerja sama dengan bank-bank Administrator RDN lainnya,” tambahnya.

Rimba Laut/Journalist

Editor : Jul Allens


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Tingkat Pengangguran Di Italia Memburuk

Tingkat Pengangguran Di Italia Memburuk

Perdagangan valas Euro pada hari ini ( 28 Februari) menunjukkan performa yang kurang menggembirakan terhadap Rupiah pada pair EUR/IDR. Euro terpantau berada pada pola bearish yang tajam ditinjau dalam rentang dua bulan perdagangan terakhir.

Sentimen negatif terhadap Euro nampak menguat setelah Istat (kantor statistik Italia) mengumumkan kepada publik bahwa sektor tenaga kerja di negara ini semakin menunjukkan performa yang memburuk.

Perkembangan tersebut ditunjukkan dengan adanya pelemahan pada indikator fundamental ekonomi Italian Monthly Unemployment Rate yang naik ke angka 12.9% dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 12.7%.

Penurunan tersebut menunjukkan performa yang lebih buruk dari estimasi sejumlah ekonom, yang memperkirakan akan tetap di angka 12.7%. Kurs Euro terpantau bergerak turun merespon perkembangan tersebut.

Istat juga melaporkan bahwa indikator sektor tenaga kerja Italian Quarterly Unemployment Rate, mengalami kenaikan ke angka 12.6% dari 12.3%. Lebih buruk dari dugaan ekonom yaitu hanya akan naik ke angka 12.4%.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa pada analisa kurs BI hari ini Euro terpantau bergerak melemah sekitar -0.24 % terhadap mata uang Rupiah pada perdagangan valas hari ini.

Sementara itu berdasarkan kepada pengumuman rate Bank Indonesia pada hari ini data terkini kurs BI (jual) Euro berada pada kisaran Rp. 16026.22/EUR dan kurs BI (beli) sekitar Rp. 15864.91/EUR.

 

Indra Yudistira/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research
Editor: Jul Allens


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Kurs Euro Merosot Di Sesi Eropa

Kurs Euro Merosot Di Sesi Eropa

Kurs mata uang Euro pada hari ini (Jum’at, Februari 28, 2014 at 9:43:20 AM GMT) melemah terhadap Yen Jepang. Pair EURJPY dibuka pada 140.00 di awal perdagangan (00.00 GMT) mata uang tersebut telah melemah sekitar -55 pips atau sekitar -0.39 % dan nilai bergulir tampak berada di kisaran 139.45.

Sentimen negatif terhadap Euro nampak menguat setelah Istat (kantor statistik Italia) mengumumkan kepada publik bahwa sektor tenaga kerja di negara ini semakin menunjukkan performa yang memburuk.

Perkembangan tersebut ditunjukkan dengan adanya pelemahan pada indikator fundamental ekonomi Italian Monthly Unemployment Rate yang naik ke angka 12.9% dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 12.7%. Penurunan tersebut menunjukkan performa yang lebih buruk dari estimasi sejumlah ekonom, yang memperkirakan akan tetap di angka 12.7%. Kurs Euro terpantau bergerak turun merespon perkembangan tersebut.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan analisis fundamental forex harian Euro bahwa range normal pergerakan pair EURJPY akan memiliki support di kisaran 138.93 dan level resistance pada kisaran 140.93.

Indra Yudistira/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research
Editor: Jul Allens


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Saham Masih Lemah, CNKO Akan Bagi Deviden

Saham Masih Lemah, CNKO Akan Bagi Deviden

PT Eksploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO) akan melakukan pembagian deviden tunai sebesar 16,31 miliar atau Rp. 1,82 per saham dari hasil perolehan laba di tahun 2012. Keputusan tersebut diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, jumat ini.

Jika melihat laporn keuangan tahun 2012 lalu, CNKO berhasil meraih laba bersih senilai Rp. 81 miliar. dengan demikian pembagian deviden ini setara dengan 19% dari total perolehan laba bersih di tahun 2012 lalu. Sementara nilai deviden yang diperoleh saat ini dihitung berdasarkan perhitungan ulang setelah adanya perubahan jumlah saham beredar pasca dilakukannya penawaran umum terbatas (PUT) II sebanyak 8,95 miliar saham.

Melihat kinerjanya hingga September 2013, CNKO masih tunjukan kinerja yang negatif dimana nilai perndapatan turun sebesar 16% dan laba bersih turun 26%. Namun terlepas dari negatifnya kinerja, CNKO tetap lakukan pembagian deviden ini sebagai wujud apresiasi perusahaan kepada dukungan dari pemegang saham. selain itu, perseroan juga berusaha meningkatkan kepercayaan pelaku pasar bahwa perseroan akan mampu untuk tetap positif di masa mendatang.  

Sementara dari bursa saham, CNKO terpantau bergerak flat dan belum mampu lanjutkan penguatan setelah 2 hari terakhir tunjukan tanda-tanda rebound. Hari ini CNKO dibuka pada Rp. 250 dan hingga berita ini dibuat, harga kembali alami pelemahan 1 poin ke Rp. 249.

Secara teknikal saham masih berada dalam kondisi sideways dimana Indikator MACD bergerak naik perlahan di area negatif, stochastic masih bergerak konsolidasi di area tengah, dan RSI bergerak datar dimana saat ini berada pada level 46% atau area konsolidasi. diperkirakan harga masih akan bergerak pada kisaran support Rp. 244 hingga resistance Rp. 253.  

 

Adam Nugroho/Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research

Editor: Jul Allens


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )