Masuki perdagangan sesi Eropa hari Rabu (7/6) pasar mulai memangkas kekuatan rebound dollar AS sepanjang perdagangan sesi Asia. Terdesaknya kembali pergerakan dollar dipicu tidak adanya katalis penggerak kuat yang menopang sehingga membangkitkan kekhawatiran pasar akan peristiwa yang terjadi esok hari.
Peristiwa yang ditunggu pasar global esok hari khususnya yang mempengaruhi pergerakan dollar AS selanjutnya yaitu kesaksian mantan pemimpin FBI James Comey dihadapan senat Amerika setelah bulan Mei lalu dipecat oleh Presiden AS Donald Trump. Sentimen ini yang membuat pair USDJPY terpangkas kembali dan sekaligus mengangkat yen untuk mendaki terus menuju posisi tinggi dalam 8 pekan.
Kekuatan yen yang melemahkan USDJPY juga datang dari merahnya awal perdagangan bursa saham kawasan Eropa dan juga data ekonomi leading indicator Jepang bulan April yang lebih tinggi sedikit dari ekspektasi data yang lebih rendah dari periode sebelumnya. Merahnya bursa saham membuat aset safe haven menjadi incaran pasar.
Pergerakan pair USDJPY awal sesi Eropa (13:30:21 WIB) bergerak negatif setelah dibuka lebih rendah dari perdagangan sebelumnya di posisi 109.38 awal perdagangan sesi Asia (07.00 WIB), USDJPY kini turun ke posisi 109.34. Akhir perdagangan sebelumnya pair USDJPY ditutup bearish di kisaran 109.40.
Untuk perdagangan selanjutnya secara teknikal pair USDJPY berpotensi bergerak bearish, dan akan semakin meluncur ke posisi supportnya jika kekuatan dollar AS terus tertekan hingga akhir perdagangan sesi Amerika yang tidak ada rilis data ekonomi positif penopangnya.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind