Yellen Lambungkan Wall Street Capai Poin Tertinggi

INILAHCOM, New York – Pernyataan Gubernur Federal Reserve AS, Janet Yellen tentang kenaikan suku bunga acuan melambungkan bursa saham Wall Street pada perdagangan Jumat (27/5/2016) waktu AS.
 
Indeks rata-rata mengalami penguatan tertinggi hingga akhir sesi. Sektor keuangan memimpin penguatan tertinggi untuk indeks S&P 500. Saham UnitedHealth dan saham Goldman Sachs merespon positif sebagai penguatan tertinggi indeks Dow Jones.
 
“Yang penting dia telah mendukung rencana kenaikan suku bunga dan Yellen telah mengatakan itu,” ungkap analis dari Wunderlich Securities, Art Hogan mengenai pernyataan Yellen yang begitu positif terhadap Wall Street seperti mengutip cnbc.com.
 
Dow Jones naik hingga 2,1 persen selama lima hari sejak 18 Maret, sebagai pekan terbaik. Indeks S&P menguat 2,3 persen sebagai pekan terbaik sejak 4 Maret. Demikian juga dengan indeks Nasdaq menguat 3,4 untuk pekan ini sebagai pekan terbaik sejak 19 Februari.
 
Pada awal perdagangan, indeks sempat melemah sebelum Yellen memberikan pernyataannya. Indeks Dolar AS memperpanjang kenaikan dan 0,6 persen lebih tinggi sejak 29 Maret. 
 
Untuk perdagangan akhir pekan ini, indeks Dow Jones naik 0,2% ke 17.873,22, indeks S&P 500 menguat 0,4% ke 2.099,06 dan indeks Nasdaq lebih tinggi 0,6% ke4.933,50.
 
Investor memusatkan perhatiannya saat Yellen mengikuti sesi wawancara dengan Profesor Harvard, Gregory Mankiw saat menerima penghargaan Radcliffe Medal. Saat itu, Yellen lebih cenderung tidak menyarankan kenaikan suku bunga acuan pada bulan Juni tetapi beberapa bulan ke depan lagi.
 
Analis dari PNC Asset Management, Chris Piros juga menyimpulkan Yellen tidak berpikir The Fed akan menaikkan suku bunga setidaknya sampai musim gugur. “Saya hanya tidak berpikir ada momentum yang cukup dalam perekonomian untuk menahan itu. Ini akan menjadi katalisator moderat untuk melakukan sell-off,” katanya.
 
Namun pada hari Senin (30//5/2016) bursa di Wall Street libur untuk memperingati Memorial Day. Investor menahan diri saat indeks berada dalam penguatan yang cukup solid. Harga minyak mentah sempat menembus US$50 per barel. Beberapa data ekonomi tercatat menggembirakan seperti data pasar perumahan.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*