Yellen : Kenaikan Suku Bunga AS Dimungkinkan Bulan Maret

Kenaikan suku bunga kemungkinan pada pertemuan kebijakan bank sentral AS dalam waktu kurang dari dua minggu ini, demikian Ketua Federal Reserve Janet Yellen mengatakan Jumat.

Ketua Fed Yellen menyatakan bahwa Komite Federal Reserve Pasar Terbuka (FOMC) akan mengevaluasi pada pertemuan akhir bulan ini apakah kerja dan inflasi yang terus berkembang sesuai dengan harapan. Jika sesuai, penyesuaian lebih lanjut dari tingkat suku bunga AS kemungkinan akan dilaksanakan. kata Yellen dalam pidato pada The Executives’ Club of Chicago.

Hal ini sesuai dengan bahasa Fed telah digunakan sebelumnya untuk sinyal kenaikan selanjutnya. Satu-satunya hal yang perlu dicermati di jalan kenaikan suku bunga adalah laporan nonfarm payrolls, tanggal 10 Maret.

Pidato Yellen ini memperkuat komentar dari pejabat lainnya Fed pekan ini, termasuk beberapa anggota yang biasanya dovish, bahwa kenaikan suku bunga pada pertemuan dua hari yang berakhir 15 Maret itu kemungkinan terjadi. Terutama, Presiden Fed New York William Dudley mengatakan Selasa bahwa kesempatan untuk bergerak Maret telah menjadi “lebih banyak menarik.”

Wakil Ketua Stanley Fischer, menyatakan pada Jumat di sebuah acara terpisah jika bank sentral sedang membuat upaya sadar untuk sinyal kenaikan suku bunga bulan ini, menambahkan : “Jika telah ada upaya sadar, saya akan bergabung.”

Investor, berdasarkan beberapa langkah-langkah pasar, sekarang melihat kemungkinan kenaikan suku bunga Maret di 75%, naik dari 22% minggu lalu.

Dalam sambutannya, Yellen mengatakan prospek pertumbuhan moderat terus memberikan dorongan dan risiko dari luar negeri tampaknya telah surut. Pasar kerja menguat dan inflasi meningkat menuju target 2% bank sentral.

Pada saat yang sama, Yellen mengatakan Fed tidak di belakang kurva dan masih bisa menaikkan suku pada kecepatan bertahap. The Fed telah memproyeksikan tiga kenaikan suku bunga tahun ini.

Tidak semua anggota Fed yakin ekonomi membaik dapat menangani kenaikan suku bunga begitu cepat. Dalam sebuah wawancara dengan Wall Street Journal, Presiden Fed St Louis James Bullard mengatakan ia menentang tingkat kenaikan Maret.

“Data terbaru yang tidak jauh berbeda dari saat pertemuan Januari dan kami tidak benar-benar menggunakan pertemuan Januari untuk menetapkan nsebuah kenaikan suku bunga bulan Maret,” kata Bullard.

Namun Yellen menegaskan bahwa menunggu terlalu lama untuk kenaikan suku bunga berpotensi membuat FOMC menaikkan suku bunga lebih cepat, yang pada gilirannya akan berisiko mengganggu pasar keuangan dan mendorong ekonomi ke dalam resesi.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center 
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*