Yaman 'Panas' Lagi, Harga Minyak Naik

Singapura -Harga minyak kembali naik, setelah berita serangan baru ke Yaman. Ini menimbulkan kekhawatiran akan mengganggu pasokan minyak di wilayah Timur Tengah.

Kapal-kapal perang koalisi yang dipimpin Arab Saudi, masih melanjutkan pemboman di Yaman kemarin, meskipun pemerintah Arab Saudi di Riyadh telah mengampanyekan berakhirnya serangan udara ke Yaman.

Yaman memang bukan produsen minyak terbesar di Timur Tengah, namun para produsen minyak di wilayah teluk, mengirimkan pasokan minyaknya lewat Teluk Aden yang berlokasi di semenanjung selatan Yaman, dan lewat selat Bab el-Mandeb, antara Yaman dengan Djibouti.

Sepanjang bulan ini, harga minyak telah naik US$ 10/barel, karena kehawatiran gangguan pasokan di wilayah tersebut.

Dilansir dari Reuters, Kamis (23/4/2015), harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengiriman Juni 2015 naik 32 sen menjadi US$ 63,05/barel, setelah sempat naik 65 sen. Sementara harga kontrak minyak AS untuk pengiriman Juni 2015 naik 35 sen menjadi US$ 56,51/barel.

Sebenarnya, stok minyak di AS meningkat menjadi 5,3 juta barel pekan lalu, di atas ekspektasi para pelaku pasar. Namun konflik di Yaman membuat investor khawatir.

(dnl/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*