INILAHCOM, Jakarta – Petinggi Bank Indonesia (BI) miris dengan perilaku pengusaha nasional yang lebih mencitai dolar AS. Dalam sebulan, transaksinya tak kurang dari US$ 7,2 miliar.
Dengan wajah serius, Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara memaparkan kelakuan pengusaha nasional yang hobi menggunakan dolar AS.
“Indonesia memang negara yang unik. dalam 30-40 tahun ini, pengusaha kita lebih memilih transaksi dalam dolar AS. Padahal transaksinya di dalam negeri,” kata Mirza di Jakarta, Jumat (7/8/2015).
Selama ini, kata Mirza, para pengusaha acapkali melakukan transaksi non tunai valas (valuta asing). Padahal, mereka bisa saja bertransaksi dengan menggunakan mata uang Garuda. Yang memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional.
“Di negara lain, transaksi dilakukan dengan mata uangnya. Singapura pakai Dolar Singapura, India pakai Indian Ruppee, Thailand pakai Thai Batt, masa kita tidak bisa seperti mereka, ” ujarnya.
Namun, kata Mirza, upaya mendorong transaksi dengan mata uang sndiri, bukan hal yang mudah. Apalagi, transaksi dengan dolar AS ini sudah berjalan sejak 30-40 tahun lalu. “Tapi kita akan memulainya. Memang perlu waktu. Dan, pastinya banyak pengusaha yang akan protes,” kata Mirza.[ipe]
—
Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal
Speak Your Mind