Waspadai 'The Perfect Storm', Penguatan Dolar AS

INILAHCOM, Jakarta – Pemerintah harus mengantisipasi, potensi kembali terjadi lonjakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Juni-Juli 2015.

Potensi itu berdasarkan kondisi di mana periode bulan tersebut terjadi siklus lonjakan kebutuhan dolar Amerika untuk pembayaran dividen dan bunga, kebutuhan impor pangan untuk menghadapi Lebaran, musim liburan dan ada kemungkinan the Fed akan menaikkan suku bunga.

“Jika hal tersebut benar-benar terjadi maka inilah dalam perekonomian yang disebut the perfect storm penguatan dolar AS terhadap Rupiah. Pada bulan itu juga, ada kenaikan impor bahan baku penolong untuk industry, ungkap Andreas Eddy Susetyo, Anggota Komisi XI DPR, di Jakarta, Senin (8/6/2015).

Situasi ini akan diperparah jika sampai ada turbulensi politik dalam negeri. “Kita berharap situasi politik dan keamanan tetap kondusif. Semua pihak harus bisa menahan diri agar pemerintah bisa lebih fokus menyelesaikan berbagai problematika perekonomian, tanpa harus terganggu dengan isu-isu politik negatif yang menguras energi dan membuat kalangan usaha bimbang,” tambah anggota fraksi PDI Perjuangan ini.

Sebagaimana diketahui, dalam beberapa bulan terakhir, kurs rupiah terakhir terhadap dollar bertengger kokoh di kisaran Rp 13.000/US$ sementara asumsi pemerintah yang tertuang dalam APBNP 2015 adalah Rp12.200/US$. Situasi ini jika dibiarkan berlarut-larut tanpa sikap tegas dan nyata dari pemerintah untuk memperkuat rupiah, akan menggerus kepercayaan publik khususnya kalangan pengusaha terhadap pemerintah. [mdr]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*