Wall Street Turun Karena Harga Minyak Turun Lagi

INILAHCOM, New York – Saham-saham Wall Street berakhir lebih rendah, Senin atau Selasa (26/01/2016) pagi WIB. Itu terseret penurunan saham-saham terkait minyak karena harga minyak merosot lagi.

Dow Jones Industrial Average turun 208,29 poin (1,29 persen) menjadi ditutup pada 15.885,22. Indeks berbasis luas S&P 500 berakhir turun 29,82 poin (1,56 persen) menjadi 1.877,08, sementara indeks komposit Nasdaq melemah 72,69 poin (1,58 persen) menjadi 4.518,49.

Kemerosotan harga minyak telah menjadi masalah bagi saham-saham AS dalam beberapa tahun terakhir, karena pasokan minyak mentah meningkat sekalipun ekonomi global melambat. Pada Senin, harga minyak menghentikan kenaikan beruntun dua hari di tengah kekhawatiran tentang pelambatan permintaan dan laporan China bahwa Arab Saudi berencana mempercepat pekerjaan pengembangan energi tanpa mengurangi produksi.

Minyak adalah berita buruk transmisi kendaraan. Anggota Dow, ExxonMobil dan Chevron, kehilangan 3,4 persen dan 3,2 persen. Lainnya bahkan terpukul lebih, termasuk perusahaan jasa minyak Weatherford International, yang anjlok 11,5 persen, dan produser menengah EOG, yang jatuh 6,8 persen.

Saham bank-bank besar juga jatuh. Bank of America turun 4,4 persen, Citigroup dan anggota Dow Goldman Sachs keduanya kehilangan 3,7 persen. Anggota Dow, Caterpillar, yang menyediakan peralatan industri untuk sektor minyak dan pertambangan, turun 5,0 persen karena Goldman Sachs menurunkan peringkat sahamnya.

Twitter turun 4,6 persen karena menyatakan bahwa empat eksekutif puncaknya meninggalkan perusahaan. Analis mengatakan langkah tersebut menunjukkan perubahan di bawah kepala eksekutif Jack Dorsey kemungkinan akan memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan.

Anggota Dow, McDonald, naik 0,7 persen karena melaporkan kenaikan 9,9 persen dalam laba bersih kuartal keempatnya menjadi US$1,2 miliar sebagian karena peluncuran sebuah menu sarapan sepanjang hari di Amerika Serikat. Tyco International melompat 11,6 persen setelah mengumumkan akan bergabung dengan Johnson Controls dalam kesepakatan yang memindahkan markas Johnson untuk tujuan pajak ke Irlandia. Johnson Controls turun 3,9 persen. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*