Wall Street Turun Jelang Laporan Ketenagakerjaan

INILAHCOM, New York – Saham-saham di Wall Street berakhir lebih rendah, Senin atau Selasa (01/12/2015) pagi WIB. Itu hari terakhir perdagangan untuk November, karena para investor menunggu laporan utama ketenagakerjaan AS yang akan dirilis akhir pekan ini.

Dow Jones Industrial Average turun 78,57 poin atau 0,44 persen menjadi berakhir pada 17.719,92. Indeks S&P 500 kehilangan 9,70 poin atau 0,46 persen menjadi berakhir di 2.080,41. Indeks komposit Nasdaq merosot 18,86 poin atau 0,37 persen menjadi 5.108,67.

Dengan tidak adanya data ekonomi utama yang keluar pada Senin, investor sedang menunggu data ketenagakerjaan November pada Jumat. Ini adalah laporan ketenagakerjaan terakhir untuk tahun ini dan memiliki pengaruh atas keputusan Federal Reserve atas suku bunganya pada pertemuan Desember. Pada Kamis, Bank Sentral Eropa (ECB) diperkirakan akan memperluas program pelonggaran moneternya dan lebih lanjut memangkas suku bunga deposito negatifnya.

“Ini adalah minggu yang sangat besar. ECB telah menurunkan petunjuk menyatakan pihaknya akan memangkas suku bunga pada pertemuan kebijakannya Kamis, sementara laporan ketenagakerjaan November pada Jumat bisa mempengaruhi keputusan The Fed untuk menaikkan suku bunga dalam dua minggu mendatang,” tegas Kepala Ekonom di FTN Financial Chris Low.

Pasar skuitas Eropa berakhir bervariasi, Senin (30/11/2015) karena investor mempertimbangkan pertemuan kebijakan ECB. Indeks acuan DAX 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, meningkat 0,78 persen, sedangkan indeks acuan FTSE 100 di Inggris turun 0,30 persen.

Juga pada Senin, Dana Moneter Internasional (IMF) mengumumkan bahwa mata uang renminbi (RMB) China memenuhi syarat untuk bergabung dengan keranjang Special Drawing Rights (SDR) sebagai mata uang cadangan internasional. Ini membawa RMB, atau yuan, menjadi kelompok mata uang eksklusif yang menyusun keranjang cadangan IMF, yang saat ini terdiri dari dolar AS, euro, pound Inggris dan yen Jepang.

Para analis mengatakan langkah tersebut akan mengangkat RMB dan pengaruh Tiongkok terhadap perekonomian global. Saham-saham China membalikkan penurunan tajam awal perdagangan menjadi berakhir agak lebih tinggi pada Senin, dengan indeks komposit Shanghai naik 0,26 persen menjadi ditutup pada 3.445,41 poin. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*