Wall Street Tak Siap Bila Trump Menang

INILAHCOM, New York – Investor bursa saham di Wall Street pada pekan ini mengantisipasi kemungkinan Donald Trump memenangkan piplres 2016.

Dalam jangka pendek, investor hanya dapat melakukan aksi jual, seiring kenaikan harga obligasi pemerintah dan berburu komoditas safe haven. Dana dari investor saham mengalir ke obligasi pemerintah dan bursa saham eropa.

Pekan ini terjadi aliran darna keluar dari obligasi dan saham AS. Pekan ini dipresepsikan sebagai pekan terakhir menjelang potensi kemenangan Donald Trump dalam pilpres 8 November di hari Selasa pekan depan.

Ada beberapa indikasi tentang dana investor melakukan penyesuaian, baik harga di aset lindung nilai dengan kemungkinan Trump memenangkan pilpres melawan capres dari partai Demokrat, Hillary Clinton.

Dalam obligasi pemerintah terlihat arus masuk pertama di 17 pekan. Penciaran imbal hasil tinggi mencapai level tertinggi sejak Januari 2016. Aksi jual juga terjadi di pasar emas. Demikian analisa Bank of America Merrill Lynch seperti mengutip cnbc.com.

“Media dan pasar tidak siap dengan potensi kemenangan itu. Kemungkinan kemenangan Trump akan memicu aksi jual saat kondisi bursa global yang berisiko. Indikasinya harga Treasury naik tajam sebagai langkah berburu aset safe haven,” kata George Goncalves, kepala strategi suku bunga AS di Nomura, dalam sebuah catatan klien.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*