Wall Street Ragukan Pertemuan Fed Bulan Mei Ini

INILAHCOM, New York – Federal Reserve akan mengadakan pertemuan membahas tentang kebijakan di bulan Mei ini. Investor memandang potensi munculnya katalis di pasar saham saat musim laporan pendapatan.

Pada perdagangan terakhri bulan April, Jumat (28/4/2017) Dow Jones Industrial Average DJIA, -0,19% Untuk indeks S & P 500 SPX, -0,19% dan Indeks Komposit Nasdaq COMP, -0,02%.

Namun untuk bulan April semuanya berakhir masih lebih tinggi. Nasdaq ditutup kurang dari 2 poin dari rekor penutupannya sementara industri Dow dan S & P 500 berada di bawah 1% dari rekor tertinggi mereka.

Dengan kalender rilis data yang penuh memicu potensi pergerakan pasar di masa depan mengcu pada kartu liar dari sebuah ledakan geopolitik, investor akan mendapati diri mereka sibuk menentukan apakah saham akan melewati tingkat tersebut. Atau mempersiapkan dasar untuk mundur sesaat.

“Pekan depan, indeks tidak biasa karena ada gabungan dari semua hal yang penting,” kata Peter Boockvar, analis pasar utama di The Lindsey Group, seperti mengutip marketwatch.com.

Akankah data April meredakan kecemasan tentang kelemahan kuartal pertama? Data ekonomi bulan April, akan menjadi acuan untuk kuartal kedua tahun ini. Data terakhir tentang perekomian AS di tangan presiden baru. Walaupun data tersebut menunjukkan pertumbuhan PDB terlemah dalam tiga tahun.

Pemerintah pekan lalu melaporkan produk domestik bruto naik hanya 0,7% dari Januari hingga Maret 2017. Laporan tersebut menandai kinerja kuartalan terburuk dalam tiga tahun.

Namun, para ekonom memperkirakan AS akan melaju hingga 3% pada kuartal kedua daripada berjalan dari bulan April sampai Juni. Jika perputarannya akan berlangsung, setumpuk petunjuk pertama akan mengungkapkan diri mereka pekan ini dalam serangkaian laporan tentang bagaimana kinerja ekonomi pada awal kuartal kedua.

Puncaknya adalah laporan ketenagakerjaan April pada hari Jumat pekan ini yang diperkirakan akan menunjukkan hampir 200.000 pekerjaan diciptakan pada bulan ini. Artinya berpotensi naik dua kali lipat pada tingkat 98.000 pada bulan Maret, sebagai data yang mengecewakan pasar.

Meskipun ada cukup banyak data kuartal pertama dari bulan Maret, sebagian besar data akan berasal dari bulan April, sehingga investor akan melihat sekilas apakah perputaran kuartal kedua ada di kartu, kata Boockvar.

Investor akan melihat potensi indeks naik atau turun terhadap rencana pajak Trump. “Dalam konteks pertumbuhan yang ‘punked’ di kuartal pertama, banyak data April akan menunjukkan sampai sejauh mana kita dapat melihat rebound,” katanya.

Untuk itu, Boockvar yakin data pada pekan ini dapat diandalkan seperti data tentang manufaktur Institute for Supply Management untuk bulan April, yang akan keluar pada hari Senin ini waktu AS. Apalagi, bersamaan dengan data layanan pada hari Rabu lusa. Data-data tersebut akan menjadi poin terpenting dalam sepekan. Untuk data terakhir adalah angka pekerjaan April pada hari Jumat pekan ini.

Data bulan April lainnya adalah penjualan kendaraan bermotor pada hari Selasa, data pekerjaan ADP pada hari Rabu, serta data manufaktur akhir Markit pada hari Senin dan data layanan pada hari Rabu. Akankah ada yang keluar dari pertemuan kebijakan Fed bulan Mei ini?

Metrik penting lainnya adalah pembacaan inflasi untuk bulan Maret, kata Randy Frederick, managing director Trading & Derivatives di Schwab Center for Financial Research.

“Itulah yang paling sering dilakukan the Fed dengan kemungkinan kenaikan suku bunga pada bulan Juni,” kata Frederick dalam sebuah wawancara. Data inflasi inti juga keluar sehari sebelum the Fed memulai pertemuan dua hari kebijakannya pada hari Selasa.

Jadi tidak banyak yang diharapkan dari kenaikan suku bunga dari pertemuan Mei FOMC dengan probabilitas kenaikan di bawah 5%, menurut CMW Group FedWatch Tool. Jika ada, investor akan melihat bahasa Fed untuk dibaca pada kenaikan tingkat suku bunga bulan Juni yang diharapkan.

Namun, salah satu ahli strategi berpendapat bahwa pertemuan FOMC, data ISM, dan data inflasi tidak cenderung berubah-ubah, namun data mengenai apakah kontra konsumen menaruh uang mereka untuk belanja.

Data pengeluaran pribadi bulan Maret yang keluar pada hari Senin akan menjadi fokus utama Brad McMillan, chief investment officer untuk Commonwealth Financial Network. “Satu celah besar telah menjadi sentimen konsumen dan orang-orang membuka dompet mereka,” kata McMillan.

“Ini akan menjadi sinyal nyata jika [belanja konsumen] mengecewakan sekali lagi. Kami telah melihat beberapa bulan di mana pengeluaran tidak sesuai dengan sentimen dan setiap bulan tambahan menimbulkan kemungkinan itu tidak akan menyusul. “Kongres mencegah penutupan pemerintah, selama seminggu lalu ada yang berkembang, atau tidak berkembang.”

Di Kongres. Investor akan mengikuti jika ada pemungutan suara pada tagihan perawatan kesehatan lainnya di DPR pada tumit kongres yang menendang usulan pemerintah. Ini akan memicu anggaran pemerintah mengalami shutdown di jalan.  

 


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*