Wall Street naik, kekhawatiran suku bunga Fed berkurang

New York (ANTARA News) – Saham-saham di Wall Street berakhir naik pada Senin (Selasa pagi WIB), didorong berkurangnya kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga Federal Reserve dan karena ekuitas terkait minyak bumi melonjak setelah harga minyak lebih tinggi.

Indeks Dow Jones Industrial Average melompat 117,61 poin (0,66 persen) menjadi ditutup pada 17.880,85, lapor AFP.

Indeks berbasis luas S&P 500 naik 13,66 poin (0,66 persen) menjadi berakhir pada 2.080,62, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq naik 30,38 poin (0,62 persen) menjadi 4.917,32.

William Dudley, Presiden Federal Reserve New York, Senin, mengatakan dalam sebuah pertemuan di New Jersey bahwa laporan pekerjaan Maret yang mengecewakan menunjukkan bahwa pertumbuhan kuartal pertama “cenderung cukup lemah.”

Dudley mengatakan waktu kenaikan suku bunga Fed “tak pasti” dan akan tetap tergantung pada data ekonomi.

Saham-saham maskapai penerbangan jatuh karena harga minyak AS menguat di atas 50 dolar AS per barel. American Airlines merosot 2,2 persen, Delta Airlines turun 1,2 persen, dan Southwest Airlines turun 4,1 persen.

Namun, karena harga minyak mentah lebih tinggi, anggota Dow ExxonMobil naik 1,0 persen, dan perusahaan jasa minyak Halliburton dan Nabors Industries masing-masing melonjak 4,4 persen dan 5,7 persen.

Saham-saham teknologi menguat. Anggota Dow, Apple dan Microsoft, masing-masing naik 1,6 persen dan 3,1 persen. Amazon naik 1,3 persen dan Priceline bertambah 2,1 persen.

Raksasa tv kabel dan hiburan Comcast naik 0,5 persen di tengah berita bahwa “Furious 7”, instalment terbaru dalam seri “Fast and Furious” dari unit Comcast Universal Pictures, meraup 143,6 juta dolar AS pada akhir pekan pertama.

Tesla Motors naik 6,3 persen di tengah berita perusahaan itu mengirimlam 10.030 mobil di kuartal pertama, sebuah rekor baru perusahaan.

Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10-tahun naik menjadi 1,90 persen dari 1,84 persen pada Jumat lalu, sementara pada obligasi 30-tahun naik menjadi 2,56 persen dari 2,49 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah.

(Uu.A026)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © ANTARA 2015


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*