Wall Street Mulai Kecewa dengan Trump?

INILAHCOM, New York – Ketidakpastian realisasi janji Donald Trump terhadap beberapa kebijakan ekonomi telah memicu pelemahan bursa saham Wall Street pada perdagangan Kamis (5/1/2017).

Dalam kampanye pilpres AS, Trump menyerukan perbaikan dari perjanjian perdagangan bebas di Amerika Utara. Trump juga sering menjanjikan untuk membangun dinding sepanjang perbatasan AS-Meksiko.

Trump juga telah memanggil beberapa berusahaan untuk mengirim pekerjaan dari AS ke negara-negara lain. “Masih banyak ketidakpasitan. Kami belum ada pelantikan. Biarkan Trump dengan rincian kebijakan yang dijanjikannhya. Tidak semua investor jual di bursa tetapi mungkin karena indeks sudah terlalu tinggi,” kata analis pasar di FBN Securities, Jeremy Klein seperti mengutip cnbc.com.

Potensi sentimen negatif adalah sidang senat terhadap ancaman keamanan dunia maya. Pejabat intelijen AS menyatakan dugaan Rusia ikut campur dalam pemilihan presiden. Isu ini meningkatkan kekhawatiran investor.

“Seluruh informasi menimbulkan pertanyaan tentang dugaan hack dalam pilpres,” kata CEO 50 Park Investments, Adam Sarhan.

“Bila Anda memiliki kekhawatiran terhadap ancaman cyber yang cenderung mengirim uang dari aset berisiko yang disebut safe havens seperti emas, yen Jepang dan obligasi.”

Indeks S&P melemah 0,1 persen seiring penurunan saham sektor keuangan 1 persen. Indeks Dow Jones lebih rendah 40 poin terseret saham Goldman Sachs dengan kehilangan 100 poin. Indeks Nasdaq justru naik 0,2 persen menuju penutupan tertinggi.

“Kami sudah banyak memiliki harapan positif dari reli di akhir tahun. Keputusan pasar sudah sesuai,” kata analis investasi di US Bank Wealth Management, Lisa Kopp.

Kopp tetap yakin terhadap prospek saham di tahun 2017. “Bursa harus dalam tren menguat seiring ekspektasi pendapatan emiten. Tetapi ada ruang untuk kekecewaan,” jelasnya.

Bursa AS telah menguat beruntun sejak pemilu AS awal November 2016. Indeks Dow Jones telah naik 8,5 persen dan indeks S&P mencatat penguatan 6 persen. Investor berspekulasi dengan janji pajak akan lebih rendah, belanja fiskal meningkat dan revisi aturan di beberapa sektor. “Namun masih banyak ketidakpastian,” kata analis di Boston Private, Shannon Saccocia.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*