Wall Street melonjak akhiri penurunan beruntun lima hari

New York (ANTARA News) – Saham-saham Wall Street berakhir melonjak pada Jumat (Sabtu pagi WIB) karena harga minyak berbalik naik, mengakhiri penurunan lima hari beruntun yang telah meninggalkan pasar ekuitas tampak kelebihan jual bagi beberapa investor.

Seperti dilaporkan AFP, indeks Dow Jones Industrial Average naik 190,86 poin (1,10 persen) menjadi ditutup 17.511,57.

Indeks berbasis luas S&P 500 naik 26,75 poin (1,34 persen) menjadi 2.019,42, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq naik 63,56 poin (1,39 persen) menjadi 4.634,38.

Para investor diyakinkan kembali oleh kenaikan 5,3 persen pada harga minyak AS, karena Badan Energi Internasional (IEA) menyatakan ada tanda-tanda “pasang akan berubah” di pasar minyak yang babak belur setelah posisi terendah bertahun-tahun baru-baru ini.

Mace Blicksilver, direktur Marblehead Asset Management, mengatakan pasar mendapatkan hari yang baik setelah kemerosotan lima hari yang telah menyebabkan S&P 500 berada di bawah tingkat psikologis 2.000.

Tetapi Blicksilver mengatakan “tidak ada perubahan tren” dan kecemasan investor tetap tinggi.

Komponen Dow, Goldman Sachs, kehilangan 0,7 persen karena laba bersih kuartal keempatnya menurun 7,1 persen menyusul penurunan pendapatan perdagangan dan penjamin emisi (underwriting). Laba 4,38 dolar AS per saham datang enam sen di atas ekspektasi para analis.

Tetapi bank-bank lainnya naik setelah menderita kerugian dalam awal pekan ini karena laba yang mengecewakan. Anggota Dow JPMorgan melonjak 1,7 persen, sementara Citigroup dan Bank of America masing-masing naik 0,8 persen dan 1,2 persen.

Perusahaan jasa minyak Schlumberger melesat 6,1 persen lebih tinggi setelah memangkas 9.000 pekerjanya karena pihaknya menurunkan operasi dalam menanggapi investasi lebih rendah dari perusahaan eksplorasi minyak dan gas.

Komponen Dow, Chevron, naik 2,4 persen dan Anadarko Petroleum naik 3,9 persen.

Komponen Dow, Intel, berakhir turun 0,7 persen menyusul laporan laba bervariasi.

Keuntungan untuk kuartal keempat 74 sen per saham mengalahkan perkiraan sebesar delapan sen, tetapi pendapatan kuartal pertama perusahaan di bawah perkiraan beberapa analis.

Bursa Efek New York (NYSE) menangguhkan saham perusahaan perdagangan valas FXCM setelah anjlok hampir 90 persen dalam perdagangan pra-pasar, setelah perusahaan mengatakan bahwa kenaikan tajam dalam franc Swiss kemungkinan telah mengakibatkan pihaknya kekurangan modal.

Setelah pasar ditutup, Leucadia National Corp mengumumkan bahwa mereka akan menyediakan FXCM dana tunai 300 juta dolar AS untuk menutup kekurangan modal tersebut.

Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10-tahun melonjak menjadi 1,83 persen dari 1,73 persen pada Kamis, sementara pada obligasi 30-tahun naik menjadi 2,44 persen dari 2,37 persen. Harga dan hasil obligasi bergerak berlawanan arah.

(Uu.A026) 

Editor: Fitri Supratiwi

COPYRIGHT © ANTARA 2015


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*