Wall Street Dongkrak Bursa Saham Asia

INILAHCOM, Hong Kong – Pasar saham Asia dibuka lebih tinggi pada Selasa (6/12/2016), didukung penguatan Wall Street karena pasar mendiskon dampak potensial dari referendum Italia.

Sementara itu imbal hasil (yield) surat utang negara AS meningkat, karena data ekonomi yang kuat menunjukkan kemungkinan kenaikan suku bunga pada minggu depan.

Indeks saham Asia Pasifik yang lebih luas, MSCI, di luar Jepang, naik 0,4 persen pada awal perdagangan dengan pasar Antiopodean memimpin keuntungan. Korea naik 1,0 persen di pembukaan perdagangan.

Wall Street naik pada Senin, dengan indeks Dow Jones menetapkan rekor tertinggi baru, setelah data sektor jasa menunjukkan penguatan lebih lanjut dalam ekonomi domestik.

Aktivitas sektor jasa mencapai tertinggi satu tahun pada November, karena lonjakan dalam produksi meningkatkan perekrutan, segera setelah laporan ketenagakerjaan pada Jumat (2/12) yang menunjukkan peningkatan kuat lapangan pekerjaan bulan lalu.

Data tersebut mendorong imbal hasil surat utang jangka pendek AS lebih tinggi dengan imbal hasil surat utang dua tahun stabil dekat tingkat 1,13 persen, tidak jauh dari tertinggi enam tahun 1,17 persen yang diuji di akhir November karena pasar telah memperkirakan kemungkinan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS minggu depan.

Para pedagang memperkirakan 93 persen kemungkinan the Fed akan menaikkan suku bunga sebesar seperempat poin ke 0,50-0,75 persen minggu depan, FedWatch CME Group menunjukkan.

Sementara itu harga minyak jatuh, dengan minyak mentah AS turun lebih dari satu persen pada 51,26 dolar AS per barel karena investor dinilai reli 16 persen sejak kesepakatan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) Rabu lalu (30/11) untuk mengekang produksi semakin basi.

Namun, saham-saham yang lebih tinggi dan imbal hasil surat utang jangka pendek yang lebih kuat diproyeksikan menjadi sebuah latar belakang yang lebih optimis untuk selera risiko daripada Senin, ketika pasar Asia anjlok karena investor khawatir zona euro mungkin akan menuju krisis baru setelah referendum Italia.

Hal itu mengangkat sentimen yang menekan harga relatif aset-aset “safe haven” seperti emas dan yen Jepang yang lebih rendah.

Emas di pasar spot turun sebanyak 1,6 persen ke level terendah sejak awal Februari di 1.157 dolar AS per ounce, sebelum sedikit meningkat kembali. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*