Wall Street Berpotensi Bergerak Negatif

INILAHCOM, New York – Bursa saham AS di Wall Street berpotensi lebih rendah pada perdagangan Jumat (17/2/2017) menjelang hari libur akhir pekan.

Indeks Dow telah memperbaharui rekor tertinggi pada perdagangan Kamis (16/2/2017). Sedangkan indeks S&P dan indeks Nasdaq kenaikan beruntun selama tujuh hari terakhir, seperti mengutip cnbc.com.

Saham-saham di Wall Street berakhir bervariasi tipis pada Kamis (16/2/2017), dengan Dow Jones Industrial Average bersusah payah membukukan rekor penutupan baru, karena para investor mencerna sejumlah laporan ekonomi.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 7,91 poin atau 0,04 persen menjadi ditutup pada 20.619,77 poin. Sementara itu, indeks S&P 500 turun 2,03 poin atau 0,09 persen menjadi berakhir di 2.347,22 poini, dan indeks komposit Nasdaq turun 4,54 poin atau 0,08 persen pada 5.814,90 poin.

Dalam musim laba kuartal keempat tahun 2016, investor mencermati laporan Compell Soup, Deere dan Bloomin Brands akan melaporkan sebelum bel perdagangan. Sedangkan hari ini waktu AS tidak rilis ada data ekonomi.

Untuk bursa Eropa ditandai dengan indeks Stoxx 600 bergerak lebih rendah 0,2 persen pada Jumat pagi waktu London. Indeks FTSE naik 0,1 persen, indeks DAC turun 0,2 persen, indeks CAC melemah 0,7%.

Bursa Asia juga tercatat lebih rendah pada akhir pekan ini. Indeks tertekan penangkapan petinggi Samsung Group Jumat pagi waktu Seoul. Jay Y Lee mendapat tuduhan terlibat dalam skandal korupsi yang menyeret Presiden Korsel, Park Geun-hye. Indeks Nikkei turun 0,5 persen, indeks Shanghai turun 0,8 persen, indeks Hang Seng turun 0,3 persen, indeks ASX turun 0,1 persen, indeks Kospi turun 0,06%, indeks STI naik 0,3 persen.

Dari pasar minyak mentah dengan minyak mentah Brent turun 0,5 persen ke US$55,34 per barel. Sedangkan minyak mentah AS turun 0,4 persen ke US$53,15 per barel.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*