Wall Street Berakhir dalam Tekanan

INILAHCOM, New York – Bursa saham AS di Wall Street jatuh pada akhir perdagangan Selasa (21/3/2017). Saham sektor perbankan mengalami tekanan terberat sehingga membenamkan indeks di area negatif.

Indeks Dow Jones turun 240 poin dengan pelemahan terdalam saham Goldman Sachs. Indeks S&P500 kehilangan 1,2 persen dengan sektor keuangan turun hingga 2,5 persen. Indeks mengalami penurunan pertama minimal 1 persen sejak Oktober 2016.

“Kami menetapkan lagi rentang imbal hasil untuk 10 tahun dengan keluar dari sektor keuangan,” Art Hogan dari Wunderlinch Securities seperti mengutip cnbc.com.

Imbal hasil Treasury AS bergerak variatif sekitar 2,4 persen. Untuk jangka pendek sekitar 2 tahun di kisaran 1,2 persen. Pasar Treasury telah tertekan sejak Fed menaikkan suku bunga acuan. Walaupun memberikan pandangan leih dovish  sehingga menurunkan suku bunga pinjaman, menekan saham keuangan khususnya perbankan.

“Saya tidak khawatir dengan sektor keuangan dengan aksi jual hari ini,” kata Mars Spellman, manajer portofolio di Alpine Funds yang tetap yakin ekonomi akan tetap bullish untuk sektor keuangan.

Indeks Nasdaq sempat menuju area positif sebelum berakhir turun 1,8 persen. Saham Apple yang sempat naik 0,8 persen setelah mengumumkan produk versi baru dari iPad 9,7 inci. Selain itu mengenalkan edisi khusus untuk iPhone 7 dan iPhone 7 plus. Saham Apple juga menuju level tertinggi bersama dengan Netflix namun gagal bertahan di area positif.

Sebagian saham di Wall Street telah bergerak sideways setelah pemilu yang memicu kenaikan tajam. Randy Frederick, wakil presiden perdagangan dan derivatif di Charles Schwab, mengatakan tidak ada katalis untuk mengambil pasar yang lebih tinggi, tetapi tidak ada untuk menggagalkan tren positifnya.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*