Utang Rumah Tangga Korea Selatan Meningkat

Bank sentral Korea Selatan mengatakan hari Senin (07/11) bahwa meningkatnya utang rumah tangga negara telah bergerak sinkron dengan harga perumahan.

Fenomena ini telah mendapatkan momentum dalam beberapa tahun terakhir menyusul krisis keuangan global 2008, Bank of Korea mengatakan.

Indeks yang mengukur kesesuaian antara utang rumah tangga dan harga perumahan datang ke 0,73 antara tahun 2009 dan 2016, naik dari 0,69 antara tahun 2000 dan 2007, kata BOK.

Sebagai perbandingan, indeks yang mengukur kesesuaian antara utang rumah tangga dan kondisi ekonomi berdiri di 0,53, turun dari 0,97 pada periode yang dikutip, katanya.

BOK mengatakan hubungan tumbuh antara utang rumah tangga dan harga perumahan tampak terkait erat dengan fakta bahwa rekening hipotek untuk bagian terbesar utang rumah tangga.

KPR menyumbang 71,3 persen dari seluruh pinjaman rumah tangga yang diberikan oleh bank pada akhir tahun lalu.

Pinjaman rumah tangga Korea Selatan mencapai rekor tinggi 1,257.3 triliun won (US $ 1149000000000) pada akhir Juni, menurut BOK.

Kenaikan utang rumah tangga datang sebagai orang meminjam lebih banyak uang untuk investasi dan pembelian rumah pada ekspektasi bahwa harga perumahan bisa meningkat lebih lanjut.

BOK telah mengatakan dalam sebuah laporan baru-baru ini kepada Majelis Nasional bahwa ada kemungkinan bahwa kredit swasta bisa naik drastis jika ekspektasi harga rumah lebih tinggi menyebar luas atau pengambilan risiko kalangan investor tumbuh.

Ia juga mengatakan fase ekspansi kredit swasta akan bertahan untuk sementara waktu, didorong oleh utang rumah tangga.

BOK mengatakan utang rumah tangga adalah salah satu risiko utama untuk perekonomian Korea Selatan, mencatat bahwa laju pertumbuhan kredit swasta lebih cepat dibandingkan dengan negara besar.

Gap kredit terhadap GDP Korea Selatan datang ke 3,1 pada kuartal pertama tahun ini, jatuh dalam kategori memprihatinkan.

The Bank for International Settlements mengatakan di situsnya bahwa kesenjangan yang besar telah ditemukan untuk menjadi indikator peringatan dini krisis perbankan atau tekanan berat.

Harga perumahan di beberapa daerah uptown di Seoul telah meningkat tajam, didorong oleh gerakan spekulatif, sementara daerah lain tetap dingin di tengah kemerosotan ekonomi yang berlarut-larut.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center 
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*