Upah Turun, Emas Naik Lagi


shadow

FINANCEROLL – Harga emas beranjak naik ke harga termahalnya dalam sebulan ini, menyusul data ekonomi AS yang menyatakan adanya penurunan upah AS. sehingga menimbulkan pendapat bahwa perekonomian AS memang belum cukup kuat untuk The Fed bisa menaikkan suku bunganya. Alhasil hal ini menjadi sentimen negatif bagi dolar AS.

Harga emas batangan mengalami kenaikan sebesar 0.3 persen ke harga $1,226.95 per ons yang merupakan harga termahal sejak 12 Desember ini. Pada pagi hari Senin (12/01) harga emas diperdagangkan pada $1,226.94

Indek Dolar AS oleh Bloomberg mengalami penurunan dalam dua sesi perdagangan terakhir. Jatuhnya Indek Dolar AS ini memperkuat naiknya kembali harga emas.

Pada 9 Januari kemarin, pihak pemerintah AS menerbitkan data mengenai besaran upah per jam pada bulan Desember kemarin mengalami penurunan. Data ekonomi lainnya menunjukkan bahwa lapangan kerja mengalami pertumbuhan dengan adanya 252 ribu lapangan kerja baru dibulan lalu. Data upah AS membayangi pertumbuhan lapangan kerja AS. Hal ini bisa membuat The Fed memperlambat kenaikan suku bunganya.

Harga emas sejak akhir tahun kemarin mencatat kinerja pertumbuhan harga negatif  dari tahun sebelumnya atas spekulasi mengenai kenaikan suku bunga AS. Pada perdagangan emas berjangka, untuk pengiriman emas bulan Februari di harga $1,226.90 per ons di bursa Comex – New York, atau mengalami kenaikan 0.9 persen menjadi harga termahalnya sejak 12 Desember kemarin.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*