Uang Beredar Melambat Pada September 2016

Pertumbuhan likuiditas perekonomian, uang beredar dalam arti luas (M2) melambat pada September 2016. Pertumbuhan M2 pada September 2016 tercatat sebesar 5,1% (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 7,8% (yoy). Berdasarkan komponennya, perlambatan pertumbuhan M2 bersumber dari komponen M1, uang kuasi, dan surat berharga selain saham yang masing-masing tumbuh 5,9% (yoy), 5,0% (yoy), dan -35,8% (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 10,6% (yoy), 7,0% (yoy), dan -9,9% (yoy).

Berdasarkan faktor yang memengaruhi, perlambatan pertumbuhan M2 dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan kredit perbankan dan kontraksi operasi keuangan pemerintah pusat (pempus). Posisi kredit yang disalurkan perbankan pada akhir September 2016 tercatat sebesar Rp4.243,9 triliun atau tumbuh 6,4% (yoy), lebih rendah dibandingkan Agustus 2016 yang tumbuh sebesar 6,8% (yoy). Sementara itu, kontraksi operasi keuangan pempus tercermin dari meningkatnya simpanan pempus di BI yang tumbuh 55,6% (yoy), berkebalikan dengan bulan sebelumnya yang turun sebesar -0,5% (yoy). Kenaikan simpanan tersebut sejalan dengan penerimaan dana tebusan tax amnesty.

Suku bunga kredit dan simpanan perbankan kembali turun pada September 2016 sejalan dengan pelonggaran kebijakan moneter. Suku bunga kredit turun menjadi 12,23% dari 12,31% pada Agustus 2016. Sementara itu, suku bunga simpanan berjangka tenor 1, 3, 6, dan 12 bulan masing-masing turun dari 6,67%, 6,94%, 7,41%, dan 7,74% pada Agustus 2016 menjadi 6,63%, 6,84%, 7,31%, dan 7,66% pada September 2016.

Selasti Panjaitan/ VMN/VBN/ Senior Analyst Stocks-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

 


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*