INILAHCOM, Jakarta – Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump ternyata memberikan dampak negatif bagi kondisi ekonomi di dalam negeri.
Bank Indonesia (BI) melihat setelah terpilihnya Trump sebagai Presiden AS dana yang keluar atau capital outflow mencapai Rp30 triliun dalam satu bulan belakangan ini.
“Outflow ya kalo dilihat di Surat Utang Negara (SUN) dan Obligasi sudah di atas Rp 30 triliunan. Total year to date (ytd) masih Rp 105 triliunan,” ungkap Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juda Agung di Jakarta Selasa (6/12/2016).
Meski begitu Juda masih memandang selama tahun 2016 ini aliran dana yang keluar dari Indonesia masih dalam tahap yang kondusif, namun untuk dampak Trump Effect masih akan terus dipantau BI.
“Hari ini kan positif, jadi saya kira ada inflow juga. Saya lihat the all year masih kondusif untuk 2016. 2017 banyak uncertainty (ketidakpastian), kita harus siap dengan segala skenario global termasuk dan utamanya dari Trump,” paparnya.
Apalagi kata Juda, saat ini banyak negara-negara di Dunia sedang melakukan pemilihan umum, sehingga menambah ketidakpastian bagi ekonomi global, seperti pemilu di Jerman dan Prancis dan mundurnya Perdana Menteri (PM) Italia yang memutuskan untuk memgundurkan diri.
“Ya menurut saya itu menambah uncertainty (ketidakpastian) saja. Italia misalnya yang itu kan PM mundur, sekarang PM baru siapa. Kalo PM baru misalkan dia lebih nasionalis, misalkan dia anti Uni Eropa, ini bisa menimbulkan risiko,” jelasnya.
“Saya kira yang perlu dicermati dalam waktu dekat yakni Italia dan Prancis karena uncertainty globalnya, dia begitu policynya itu sangat nasionalis, anti kepada Uni Eropa, ini nambah uncertainty, seperti Trump. Memang dampak langsung ke kita gak banyak, tapi uncertainty di globalnya.” [hid]
—
Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal
Speak Your Mind