Travis “Uber” Kalanick Mundur dari Penasehat Trump

INILAHCOM, New York – Chief Executive Uber Technologies Inc, Travis Kalanick mengundurkan diri pada Kamis (2/2/2017) waktu AS dari posisi sebagai anggota Dewan Penasehat Ekonomi Presiden Donald Trump.

Uber sedang menghadapi sorotan publik dalam pekan terakhir. Sorotan tersebut antara lain keterlibatan Kalanick dalam dewan penasehat tersebut. Uber juga mendapat hujatan publik AS saat menarik tarif tinggi saat aksi pemogokkan armada taksi di bandara internasional John. F Kennedy, akhir pekan lalu. Aksi pemogokan karena memprotes larangan bepergian ke AS bagi negara mayoritas muslim.

Kanalick menilai keterlibatan dalam dewan penasehat ekonomi telah disalahartikan sebagai dukungan terhadap Trump. Dalam memo kepada para karyawan Uber, Kalanick menentang larangan imigran dan telah berbicara dengan presiden sebelum mengundurkan diri. “Perwakilan dari suatu kelompok tidak dimaksudkan menjadi suatu dukungan untuk presiden. Tetapi sayangnya itu telah disalahartikan seolah suatu kebenaran,” tulis Kalanick seperti mengutip marketwatch.com.

“Kita harus percaya, tindakan yang kita ambil akhirnya menggerakkan bola ke depan.”

Kalanick pernah mencoba meyakinkan keberadaannya di dewan penasehat akan berdiri di jalan yang benar. Menjadi mitra pemerintah untuk meyakinkan aspirasi dapat diterima dengan benar.

Dalam blog yang diunggah Sabtu pekan lalu, Kalanick mengecam kebijakan Trump tentang imigran dari negara mayoritas muslim. Kebijakan tersebut akan mempengaruhi banyak yang yang tidak bersalah. Ia berupaya untuk melindungi para mitra pengemudi Uber yang terpengaruh dengan kebijakan tersebut.

Kalanick bergabung dengan dewan bisnis Trump pada bulan Desember 2016 bersama dengan eksekutif lainnya seperti Chief Executive Tesla Inc, Elom Musk, Chief Executive Walt Disney Co, Bob Iger dan Chief Executive JP Morgan Chase JPM, Jamie Dimon.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*