Transaksi Berjalan Jepang di Januari Alami Defisit Terbesar Sepanjang Sejarah

Transaksi Berjalan Jepang di Januari Alami Defisit Terbesar Sepanjang Sejarah

Defisit transaksi berjalan di Jepang mengalami peningkatan pada bulan Januari yang lalu (10/3). Defisit transaksi berjalan ini mencapai rekor baru dan kembali memberikan sinyal tingginya risiko yang masih dikandung oleh ekonomi Jepang, terutama menjelang rencana pemerintah Shinzo Abe untuk menaikkan pajak penjualan.

Transaksi berjalan melebar ke level 1.59 triliun yen atau setara dengan 15.4 miliar dollar AS. Defisit transaksi berjalan ini merupakan yang paling besar sejak data awal dikumpulkan tahun 1985 yang lalu. Defisit ini lebih besar dibandingkan dengan defisit yang diestimasi sebelumnya berada di level 1.4 triliun yen.

Pada bulan April mendatang pemerintah Jepang rencananya akan menaikkan pajak penjualan. Kenaikan pajak ini diprediksi akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua atau periode April- Juni mengalami kontraksi. Pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe ditantang untuk bisa memandu Jepang untuk melewati fase kontraksi tersebut dan tidak justru terjerumus makin dalam.

Shinzo Abe dan para koleganya akan mengungkapkan detail yang akan dilakukan demi menanggulangi efek dan kenaikan pajak tersebut pada bulan Juni lalu. Para ekonom memprediksi salah satu langkah yang akan dilakukan adalah Bank of Japan meningkatkan stimulus moneternya.

Saat ini kebijakan pemerintah Jepang merupakan faktor penting untuk mendorong kondisi ekonomi. Bahkan bisa dibilang kebijakan pemerintah menjadi faktor yang paling besar untuk mendorong pemulihan ekonomi. Karenanya para pebisnis dan investor di Jepang menantikan apakah pemulihan ekonomi masih akan bertahan apabila efek dari kebijakan sudah mulai pudar.

Ika Akbarwati/ Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research                                                                   

Editor: Jul Allens                                                                                                                      


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*