Trading Methodical – Pasar Emosional

Disiplin dalam trading adalah sebuah konsep dasar untuk membuat perkiraan dari pergerakan pasar yang optimal. Selama kita trading kita harus mengikuti metode, karena trading selalu berdasarkan metode dan kita harus mengikutinya. Namun berbeda untuk market, karena market adalah sebuah bentuk aplikasi dari emosi para pelaku pasar tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa trading itu methodical dan pasar adalah emosional. Mungkin bagi anda terlihat begitu sederhana konsep tersebut sehingga akan mudah untuk dimengerti, namun ternyata pada umumnya malah terjadi sebaliknya, yang kemudian kita justru terjebak di kondisi yang emosional di saat trading, dan hal tersebut yang mengakibatkan akun kita akan bubar.

Seringkali trader lebih condong emosional, sebab dipikirnya pergerakan market mengikuti metode tertentu. contohnya saat trader tersebut menggunakan pendekatan dengan garis trend untuk entry, ternyata metode ini berkali-kali berjalan dengan baik pada waktu sebelumnya, namun ketika sekarang pergerakan pasar berjalan tidak sesuai prediksi, maka trader tersebut akan lebih emosional.

Misalkan saja trader menggunakan garis support sebagai batas bawah. Saat itu harga sedang bergerak turun mendekati garis support, karena diperkirakan trend naik akan terjadi, akhirnya memutuskan melakukan OP buy di daerah sekitar garis support itu. Trader tersebut tidak tahu, kenapa harga justru bisa menembus garis dan tidak terjadi pembalikan atau harga memantul, sehingga trend turun terus berlangsung.

Jadi trader tersebut mengaplikasikan pendekatan methodical ke pasar, dan merasa yakin bila pasar juga bergerak mengikuti metode tertentu. Sehingga dalam contoh di atas, trader yakin bila garis support tersebut dapat ditembus dan harga tidak memantul adalah sebuah kesalahan, karena trader berharap harga akan berbalik arah sesuai dengan apa yang diyakininya.


Kesalahan dari trader tersebut adalah melibatkan emosinya dalam bertrading , dengan berpikiran bahwa pasar akan bergerak mengikuti metode tertentu. Dan saat pasar tidak berjalan seperti yang diharapkan, trader tersebut akan melakukan cara-cara yang bisa membuat akunnya justru merugi. Misalnya saja dengan melakukan averaging pada posisi yang sedang merugi, menghilangkan stop lossnya agar tidak terclose, atau memperlebar jarak stop lossnya agar akun tidak terclose pada saat merugi. Cara-cara yang disebutkan tadi bukannya membuat trader terhindar dari kerugian, justru biasanya akan menambah kerugian. itulah kesalahan yang umum dilakukan oleh para trader yang emosional dalam melakukan transaksi.

Baiknya, saat anda akan memasuki pasar, seharusnya anda selalu ingat bahwa strategi entri berdasarkan suatu metode tertentu, dan jangan mengharapkan feeling sebagai keputusan memasuki pasar. Karena jika anda terlalu berharap, biasanya anda akan kecewa.

Kebanyakan trader sering salah mengerti, bila strategi trading memiliki winning ratio atau angka perbandingan profit yang tinggi selalu profitable. Kenyataannya strategi yang muthakirpun hanya akan menghasilkan probabilitas profit antara 40% hingga 50% setiap kali trade.

Karena itu percayalah pada metode trading yang sudah teruji, dan bertradinglah dengan sistem itu dengan disiplin penuh, dan biarkan pasar yang emosional untuk menentukan hasil trading anda. Saran yang bisa anda gunakan adalah, jangan menggunakan leverage yang terlalu tinggi untuk menjaga equity bila terjadi MC, juga jangan banyak berharap pada pergerakan market. (yn)

Speak Your Mind

*

*