Tiba-tiba 'Lompat', Dolar Kembali Dekati Rp 13.000

Jakarta -Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih bergerak labil. Setelah sempat stabil dan cenderung menguat, tiba-tiba dolar AS ‘lompat’ dan mendekati level Rp 13.000.

Mengutip data perdagangan Reuters, Senin (13/4/2015), saat ini dolar AS diperdagangkan di posisi Rp 12.999. Padahal kala pembukaan pasar, dolar AS masih berada di Rp 12.943.

Reza Priyambada, Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, mengatakan penguatan nilai tukar rupiah beberapa waktu terakhir didorong oleh masuknya arus modal ke Indonesia. Pekan lalu, pemerintah menerbitkan obligasi atau surat utang syariah senilai Rp 2,63 triliun.

“Penguatan rupiah terbantu dengan tingginya penyerapan lelang SBSN (Surat Berharga Syariah Negara). Pemerintah menyerap Rp 2,63 triliun atau lebih tinggi 31% dari target indikatif Rp 2 triliun,” kata Reza dalam riset yang diterima detikFinance.

Selain itu, lanjut Reza, dolar AS kembali menemukan momentum penguatan karena sentimen negatif dari Yunani. Ketidakpastian soal pencairan dana talangan (bailout) tahap terakhir bagi Yunani sebesar US$ 7,8 miliar (Rp 101,4 triliun) membuat investor kembali ‘berburu’ dolar AS.

“Kembali munculnya ketidakpastian di Yunani yang berimbas pada pelemahan nilai Euro membuat laju dolar AS berkesempatan mengalami kenaikan. Rupiah pun kembali terkena imbas sehingga melemah” sebut Reza.

(hds/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*