The Fed AS Pertahankan Suku Bunga Tidak Berubah, Kenaikan Desember Menguat

Federal Reserve AS mempertahankan suku bunga tidak berubah pada hari Kamis dinihari (03/11) dalam keputusan kebijakan terakhir sebelum pemilihan AS, namun sinyal kenaikan pada bulan Desember bisa terjadi karena ekonomi membaik dan inflasi meningkat.

Bank sentral AS mengatakan ekonomi AS telah mendapatkan kenaikan dan keuntungan pekerjaan tetap matnap. Para pembuat kebijakan juga menyatakan optimisme bahwa inflasi bergerak menuju target 2 persen mereka.

“Komite menyatakan bahwa kesempatan untuk peningkatan suku bunga federal telah terus menguat tetapi memutuskan untuk saat ini menunggu beberapa bukti lebih lanjut dari kemajuan lanjutan menuju tujuannya,” kata Fed dalam sebuah pernyataan menyusul dua pertemuan mereka.

Pernyataan itu menandakan kenaikan suku bunga bisa terjadi pada pertemuan kebijakan akhir tahun Fed pada pertengahan Desember, yang sebagian besar telah diperhitungkan oleh pasar keuangan.

Dalam pernyataan itu, kepercayaan diri Fed meningkat bahwa harga bergerak lebih tinggi tercermin dalam pandangannya bahwa “inflasi telah meningkat sedikit sejak awal tahun ini” dan penghapusan referensi sebelumnya bahwa inflasi rendah yang tetap ada dalam waktu dekat.

Para pembuat kebijakan telah semakin memperkuat kemungkinan kenaikan Desember. Pada bulan September, Ketua Fed Janet Yellen mengatakan bahwa kenaikan sebelum akhir tahun dimungkinkan selama data pekerjaan AS dan inflasi terus menguat.

Sejak itu, keuntungan pekerjaan terus pada tingkat yang mantap dan inflasi telah lebih tinggi, memperlihatkan keduanya dekat dengan target jangka panjang Fed. Ekonomi AS juga telah mendapatkan momentum, tumbuh pada laju tahunan 2,9 persen pada kuartal ketiga setelah cukup lamban babak pertama.

Penundaan kenaikan juga mempertimbangkan pemilihan Presiden AS pada 8 November ini.

Jajak pendapat menunjukkan kandidat Partai Republik Donald Trump bersaing ketat dengan saingannya dari Parta Demokrat Hillary Clinton dalam perebutan kepemimpinan di Gedung Putih memicu pelemahan di pasar ekuitas global.

Sebuah jajak pendapat Reuters / Ipsos yang dirilis pada hari Senin menunjukkan mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton unggul atas Trump sebesar 5 persen, tetapi beberapa survei lain minggu ini menempatkan pengusaha New York ini mempimpin dengan 1-2 poin persentase.

Kemenangan Trump bisa memicu volatilitas pasar keuangan yang memicu kekhawatiran investor tentang pendiriannya pada perdagangan, imigrasi dan kebijakan luar negeri. Trump juga menuduh Fed menjaga suku bunga rendah karena tekanan dari pemerintahan Obama.

The Fed telah mempertahankan suku bunga dalam kisaran 0,25 persen hingga 0,50 persen sejak Desember lalu, ketika menaikkan biaya pinjaman untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade.

Presiden Fed Kansas City Esther George dan Presiden Fed Cleveland Loretta Mester berbeda pendapat dalam keputusan Rabu mendukung kenaikan langsung. Mereka termasuk di antara tiga pembuat kebijakan yang berbeda pendapat pada pertemuan terakhir pada bulan September.

Menuju ke pertemuan, pedagang telah menetapkan kenaikan hampir tidak ada kesempatan berubah minggu ini, tapi kemungkinan 73,6 persen untuk kenaikan Desember.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center 
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*