The Fed Akan Naikan Suku Bunga, Dolar AS Naik

INILAHCOM, Singapura – Kurs dolar AS menguat di perdagangan Asia, Selasa (05/05/2015). Itu terdorong ekspektasi baru bahwa bank sentral AS akan menaikkan suku bunganya dalam paruh kedua tahun 2015 ini.

Euro dibeli US$1,1137 di perdagangan sore Singapura, turun dari US$1,1146 di New York, Senin (04/05/2015) sore. Dolar juga naik menjadi 120,15 yen dari 120,14 yen dalam perdagangan yang fluktuatif.

Terhadap mata uang Jepang, euro berpindah tangan pada 133,67 yen dari 133,92 yen. Namun perdagangan sepi karena pasar Jepang ditutup untuk hari libur publik.

Bernard Aw, penyiasat pasar di IG Markets di Singapura mengatakan dolar mendapat dorongan dari harapan baru bahwa kenaikan suku bunga Fed di paruh kedua tahun ini kembali di atas meja setelah data pekerjaan minggu lalu membaik. Klaim mingguan untuk tunjangan asuransi pengangguran AS jatuh ke tingkat terendah mereka dalam 15 tahun pada minggu yang berakhir 25 April, menurut Departemen Tenaga Kerja AS.

Dikatakan klaim pengangguran awal, tanda laju PHK di seluruh negara itu, turun 34.000 dari minggu sebelumnya menjadi 262.000, tingkat terendah sejak April 2000. Juga pesanan pabrik AS berbalik naik (rebound) pada Maret, setelah tujuh bulan berturut-turut menurun, didorong lebih tinggi oleh pesanan pesawat komersial dan pertahanan, Departemen Perdagangan mengatakan pada Senin.

Keraguan tentang waktu kenaikan suku bunga ultra-rendah AS telah muncul kembali setelah angka-angka menunjukkan ekonomi terbesar dunia itu hanya tumbuh 0,2 persen pada kuartal pertama, jauh di bawah ekspektasi, terbebani oleh musim dingin yang sangat dingin. Kenaikan suku bunga AS biasanya mendukung dolar.

Tetapi dengan dampak di balik cuaca, para analis memperkirakan data yang keluar dari Amerika Serikat pekan ini akan meningkat lebih lanjut, termasuk angka penggajian non pertanian, sebuah barometer pasar pekerjaan yang diawasi dengan ketat dan permintaan konsumsi. ANZ Banking Group mengatakan data penggajian non pertanian April “akan menjadi pusat perhatian”, karena hasilnya akan diperhitungkan oleh pembuat kebijakan bank sentral AS dalam membuat keputusan tentang tingkat suku bunga.

Dolar sebagian besar lebih tinggi terhadap mata uang Asia-Pasifik. Unit AS naik menjadi 1.082,41 won Korea Selatan dari 1.079,60 won pada Senin, menjadi 30,699 dolar Taiwan dari 30,68 dolar Taiwan dan menjadi Rp13.025 dari Rp13.011. Dolar juga maju menjadi 63,5150 rupee India dari 63,4225 rupee dan menjadi 1,3361 dolar Singapura dari 1,3319 dolar Singapura, sementaha jatuh ke 44,5870 peso Filipina dari 44,63 peso.

Dolar Australia naik menjadi 78,73 sen AS dari 78,24 sen AS. Unit Australia telah jatuh ke 77,88 sen AS setelah bank sentral Australia memangkas suku bunga acuannya ke rekor terendah 2,0 persen pada Selasa namun berbalik naik kembali. Lembaga riset Capital Economics mengatakan mereka mengharapkan pemotongan lebih lanjut oleh bank sentral Australia, Reserve Bank of Australia (RBA), memproyeksikan suku bunga akan turun menjadi 1,5 persen pada Desember.

Itu bisa mengakibatkan dolar Australia melemah ke sekitar 70 sen AS dari tingkat saat ini. Yuan China naik ke 19,3596 dari 19,3415 yen Jepang. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*