Tertekan lagi, harga minyak menuju US$ 37

HONG KONG. Harga minyak dunia kembali tertekan menuju level US$ 37 per barel siang ini (30/12).

Berdasarkan data Bloomberg, siang tadi, harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengantaran Februari turun sebesar 76 sen menjadi US$ 37,11 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 13.04 waktu Hong Kong, harga kontrak yang sama berada di level US$ 37,16 per barel.

Pada Selasa (29/12) kemarin, harga kontrak minyak WTI naik sebesar US$ 1,06 menjadi US$ 37,87 sebarel. Sepanjang tahun ini, harga minyak WTI sudah ambles 30%.

Harga minyak tertekan sebelum dirilisnya data cadangan dan produksi minyak AS. Hasil survei Bloomberg menunjukkan, cadangan minyak AS kemungkinan besar akan mengalami penurunan sebesar 2,5 juta barel pada pekan lalu.

Dijadwalkan, Energy Information Administration akan merilis data tersebut malam nanti.

Selain itu, American Petroleum Institute juga diramal akan melaporkan cadangan minyak AS akan naik sebesar 2,9 juta barel.

“Kunci utama yang menjadi fokus pelaku pasar saat ini menjelang tahun baru adalah apakah ada perbaikan dari sisi permintaan seiring rendahnya harga minyak. Selain itu, pasar juga ingin mengetahui apakah ada pengurangan produksi dari negara-negara non-OPEC, khususnya dari Amerika,” jelas Ric Spooner, chief analyst CMC Markets di Sydney.

Dia menambahkan, jika cadangan minyak AS terus bertambah, hal itu akan membuat fondasi yang rentan bagi pasar minyak di awal tahun 2016.

Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Februari turun sebesar 1,4% menjadi US$ 37,26 per barel di ICE Futures Europe exchange.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*