INILAHCOM. Jakarta – Harga saham PT Bank Mandiri (BMRI) berpeluang ditransaksikan denganrata-rata Price Book Value (PBV) 2,5 kali setahun ke depan. Harga fundamental sahamnya memiliki ruang penguatan sebesar 29% dari harga saat ini.
David Sutyanto anlis riset First Asia Capital, mengatakan harga saham BMRI untuk Senin (22/6/2015) memilikisupportRp9.950 danresistenRp10.300 per saham.
Harga saham emiten bank berhasil rebound akhir pekan lalu. Harga saham Bank Mandiri Tbk (BMRI) akhir pekan lalu tutup di resisten Rp10.000. Selama sepekan harga saham BMRI berhasil rebound 1% dari harga Rp9.900 (12/6).
“Membaiknya sentimen pasar akhir pekan lalu seiring dengan redahnya kekhawatiran kenaikan tingkat bunga The Fed dan rencana Bank Indonesia melonggarkan ketentuan LTV kredit sektor properti dan otomotif pekan ini menjadi faktor rebound harga saham emiten perbankan terutama saham bank berkapitalisasi besar,” kata David kepada INILAHCOM di Jakarta, Senin (22/6/2015).
Secara teknikal peluang penguatan BMRI akan menguji resisten di Rp10.300, dengan support bergeser ke Rp9.950. Harga saham BMRI saat ini di Rp10.000 ditransaksikan dengan Price Book Value (PBV) 1,9 kali dan Price Earning Ratio PE 10,6 kali berdasarkan estimasi 2015.
Hingga April tahun ini, laba BMRI berhasil tumbuh 16% secara tahunan berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pertumbuhan laba ini lebih tinggi dari tahun lalu sebesar 9,2% mencapai Rp19,8 triliun.
Tahun ini pertumbuhan laba perseroan diperkirakan mencapai 10% mencapai Rp21,78 triliun dan pertumbuhan ekuitas 17% mencapai Rp122,66 triliun. Harga saham perseroan ditargetkan dengan ratarata PBV 2,5 kali atau mencapai Rp13.000, punya ruang penguatan 29% dari harga saat ini.
“Saya rekomendasikan harga saham BMRI, trading buy . Level stop lossberada di Rp9.650,” kata David.
Pada perdagangan sesi II Senin (22/6/2015) hingga pada pukul 13.56 WIB harga saham BMRI turun Rp500 (0,50%) ke Rp9.950. [jin]
—
Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal
Speak Your Mind