Tanpa Pasokan dari Irak, Harga Minyak Dunia Bisa Tembus US$ 200/Barel

Jakarta -Gejolak politik kembali muncul di Irak. Krisis geopolitik ini diperkirakan akan menganggu pasokan minyak dunia yang selama ini banyak disuplai dari negara-negara Timur Tengah, termasuk Irak.

Analis memperkirakan jika Irak tak lagi membantu suplai minyak dunia maka harga minyak mentah bisa menembus hingga US$ 150-200 per barel.

“Di situlah permintaan minyak akan tertahan oleh oleh. Karena pasokannya memang tidak akan ada,” kata Pendiri BP Capital Management, T. Boone Pickens, kepada CNBC, Sabtu (14/6/2014).

Jumat kemarin harga minyak dunia menyentuh titik terendahnya dalam sembilan bulan terakhir gara-gara konflik di Irak yang menggangu suplai minyak AS. Harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) naik hingga US$ 107,68 per barel, sementara jenis Brent menembus US$ 114,69 per barel.

Presiden AS Barack Obama belum mau mengirim pasukan ke Irak. Ia masih pikir-pikir dalam mengambil tindakan di negara kaya minyak tersebut, meski para pemberontak sudah menguasai kota terbesar kedua di Irak yang jaraknya hanya 60 km dari ibu kota Baghdad.

Pickens menambahkan, dalam jangka panjang harga minyak dunia akan kembali normal karena masih banyak ladang minyak lain di dunia. Tapi minyak ini harus bisa disedot melalui kerjasama antara negara-negara yang bersangkutan.

Saat ini AS mengahsilkan minyak 8 juta barel per hari, tapi konsumsinya mencapai 18 juta barel per hari. Amerika harus mau bekerja sama dengan negara tetangga untuk memasok kebutuhan minyaknya.

(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*