Tak Semua Orang China Senang Yuan Masuk SDR

INILAHCOM. Shanghai — Publik China menyambut keputusan Dana Moneter Intersional (IMF) memasukan yuan ke dalam SDR dengan dua sikap.

Pertama, mereka yang melihat keputusan IMF sebagai tonggak utama dalam pembukaan ekonomi China. Kedua, mereka yang melihat keputusan IMF hanya simbolis, dengan sedikit signifikansi nyata.

Media mainstream dan analis internasional mengatakan keputusan IMF itu akan meningkatkan internasionalisasi yuan.

“Sebuah momen bersejarah yang menimbulkan perdebatan di seluruh dunia,” tulis tabloid populis Global Times.

Shanghai Oriental Morning Post menyatakan 10,92 persen pangsa pasar yuan sebagai SDR akan membuat mata uang China lebih tinggi dari yen Jepang dan pound Inggris.

“Mengambil alih mata uang global membuat kami bersemangat, mari kita rayakan. Yuan akan menjadi lebih tinggi dari yen Jepang dan pound Inggris,” tulis seorang komentator di situs berita onlie The Paper.

Komentator lainnya menulis; “Ini adalah simbol pengakuan global terhadap pembangunan ekonomi China.”

Beberapa analis internasional sepakat dengan pendapat itu. Analis HSBC di Hong Kong, misalnya, menyebut langkah IMF sebagai tonggak penting bagi internasionalisasi yuan, yang harus dipandang sebagai mata uang utama.

Namun, ada beberapa perdebatan tentang pentingnya menjadi bagian SDR karena saat ini yuan baru 2,5 persen menjadi cadangan devisa global.

Andy Xie, analis di Shanghai yang sebelumnya ekonom di Morgan Stanley, mengatakan kepada Business Times; “SDR hanya unit akuntansi. Tidak memiliki arti di dunia nyata.”

Xie melihat masukanya yuan ke SDR sebagai kudeta publisitas pemerintah China, yang bertujuan meyakinkan penduduknya agar tidak membeli dolar AS, terutama pada saat arus keluar mata uang sedemikian signifikan yang membuat terjadinya devaluasi yuan, Agustus lalu.

Komentar sinis juga terdengar di kalangan masyarakat China. Salah satunya, dimuat di The Paper, mempertanyakan apakah yuan benar-benar memenuhi standar IMF dan dapat diperdagangkan secara bebas dan convertible.

“Apakah kita bisa benar-benar bebas menggunakan yuan di luar negeri? Sepertinya ada batas,” demikian The Paper.

Ini mengacu pada peraturan yang membatasi orang China mengkonversi yuan senilai 50 ribu dolar AS setiap tahun. Pemerintah China juga baru-baru ini memperkenalkan aturan baru, yang membatasi penarikan ATM oleh warga China yang berada di luar negeri.

Artikel kecil di Global Times juga menyarahkan kepada publik untuk tidak berharap lebih pada keputusan IMF memasukan yuan ke dalam SDR. Karena, demikian artikel itu, sangat tidak mungkin secara substansial keputusan itu meningkatkan proporsi yuan dalam cadangan devisa global.

“Apakah bank sentral asing, dan lainnya, akan menggunakan yuan sebagai cadangan devisa? Itu tergantung kredibilitas yuan dan perekonomian China,” demikian artikel itu.

Yang juga perlu diketahui adalah penggunaan yen Jepang sebagai cadangan devisa sebenarnya telah jatuh sejak mata uang itu masuk SDR.

Artikel itu juga menambahkan reformasi keuangan lanjutan sangat penting untuk menjadikan yuan benar-benar mata uang global. Pemimpin China memahami hal itu.

Beberapa analis mengatakan keputusan IMF dirancang untuk mendorong kaum reformis China membua perekonomian negara bagi investor asing, pasar obligasi dan saham.

The South China Morning Post, mengutip pialang terkemuka dari China International Capital Corporation (CICC), menulis masuknya yuan ke SDR adalah irreversible push menuju liberalisasi finansial yang akan berdampak luar biasa bagi perekonomian negeri itu.

China Daily, mengutip seorang pakar, menulis keputusan IMF membuat bank sentral China berada dalam tekanan untuk lebih transparan dan memperbaiki komunikasi dengan pasar internasional.

Liu Ligang, ekonom untuk Greater China di ANZ Bank di Hong Kong, mengatakan masuknya yuan ke SDR tidak akan membawa arus masuk dana secara signifikan dalam waktu dekat.

“Namun kami percaya investor luar negeri akan meningkatkan asset mereka dalam bentuk obligasi jangka panjang,” katanya.

Analisis HSBC mengatakan keputusan IMF akan meningkatkan kepercayaan dan penggunaan yuan, karena berada di dalam SDR adalah jaminan bahwa yuan stabil dan sangat liquid untuk disimpan.

HSBC memprediksi bank sentral China kemungkinan akan membiarkan yuan diperdagangkan di sebuah band sedikit lebih besar terhadap dolar, dengan kisaran saat ini +/- 2 persen sehari, kendati untuk jangka pendek hal ini bisa menyebabkan depresiasi.

Satu hal yang perlu dicatat adalah Federal Reserve akan menaikan suku bunga bulan ini, yang kemungkinan akan mendorong lebih banyak investor China mengkoversi uangnya ke dalam dolar.

Jika itu terjadi, yuan bisa jatuh sekitar 6,5 persen terhadap dolar pada akhir tahun ini. Tahun berikutnya, bukan tidak mungkin yuan akan melemah.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*