Tahun Ini, Barito Pacifik Proyeksian Pendapatan Hingga USD 2,7 Miliar

shadow

barito pacifikFinanceroll  – Kelompok  usaha  PT Barito Pacific Tbk (BRPT), memproyeksikan pendapatan sebesar USD  2,7 miliar atau setara Rp 27 triliun pada 2014. Perseroan mengincar pertumbuhan sekitar  7 – 8% dibandingkan pendapatan tahun lalu senilai USD 2,5 miliar atau Rp 25 triliun. 

Sementara itu, Direktur Barito Hengky Susanto mengatakan, kenaikan akan ditopang oleh kegiatan petrokimia yang dilakukan anak usaha perseroan, yakni PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).  Porsi Chandra Asri dalam kinerja keuangan Barito hingga saat ini masih paling besar, sekitar 98% dari total revenue.   Sektor perkebunan juga diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap keuntungan perseroan. Pasalnya, dua pabrik kelapa sawit berkapasitas masing-masing 60 ton per jam di wilayah Kalimantan Barat dijadwalkan mulai beroperasi pada Juli 2014.

Sejalan dengan itu,  perseroan menganggarkan USD  135 juta belanja modal (capital expenditure/capex). Sebesar USD  120 juta dialokasikan untuk segmen petrokimia, sedangkan sisa USD  15 juta untuk pengembangan bisnis lain perseroan yakni perkebunan, properti, serta kehutanan.

Menurut Hengky, pihaknya belum akan melakukan ekspansi besar-besaran dalam dua sektor pendukung terakhir tahun ini. Khusus sektor properti, Barito masih akan mengandalkan dua anak usahanya, PT Griya Idola dan PT Mambruk Cikoneng Indonesia.

Sebagai informasi, pereroan  mengakuisisi 100% saham Mambruk Cikoneng, pemilik Hotel Mambruk Anyer di Banten, pada Oktober 2013. Hal itu dilakukan dengan memberikan pinjaman Rp 31,5 miliar kepada Griya Idola untuk mengambil alih saham.  Hingga dua tahun mendatang, Barito masih akan memusatkan perhatian kepada perluasan pabrik Naphtha Cracker milik Chandra Asri. Total investasi untuk perluasan pabrik mencapai USD 385 juta hingga 2015. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*