RI-Laos Tingkatkan Kerjasama Ekonomi Perdagangan

Kamis, 28 Januari 2016 | 23:04 WIB

KAA, Bendera nasional Laos. Wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta – Pemerintah Indonesia dan Laos berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama bilateral terutama di bidang ekonomi, demikian keterangan pers Kementerian Luar Negeri yang diterima di Jakarta, Kamis (28 Januari 2016).

Komitmen tersebut merupakan salah satu hasil pertemuan antara Menlu RI Retno Marsudi dan Menlu Laos Toungloun Sisoulith di Vientiane pada Rabu (27 Januari 2016).

Kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Laos sejauh ini masih sangat terbatas. Nilai perdagangan bilateral pada 2015 hanya mencapai 7,71 juta dolar AS, dengan surplus bagi Indonesia.

Selain itu, hubungan perdagangan juga sebagian dilakukan melalui pihak ketiga.

Untuk itu, kedua negara berupaya mencari cara agar perdagangan bilateral dapat ditingkatkan di masa mendatang, antara lain melalui promosi perdagangan.

Komoditas ekspor utama Indonesia ke Laos, antara lain alat-alat dan aksesoris kendaraan, elektronik dan pakaian jadi. Sementara itu, impor Indonesia dari Laos mencakup tembakau, kopi, dan aluminium.

Selain perdagangan, Indonesia menawarkan kerja sama pembangunan infrastruktur dan transportasi, dimana Indonesia memiliki pengalaman yang dapat dibagikan kepada Laos.

Selanjutnya, Laos merupakan salah satu negara yang telah menggunakan produksi industri strategis Indonesia sejak 2013.

Dalam pertemuan bilateral itu, Menlu RI kembali menawarkan produk pesawat N 219 buatan PT Dirgantara Indonesia, dengan kapasitas 19 penumpang yang dinilai sesuai dengan kondisi geografis Laos.

Kontak awal telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia, baik melalui Kementerian Transportasi maupun Lao Airlines.

Selain membahas upaya peningkatan kerja sama bilateral, pertemuan itu juga digunakan Menlu Retno untuk menyampaikan dukungan Indonesia terhadap keketuaan Laos di ASEAN pada 2016.

Menlu RI juga melakukan kunjungan kehormatan kepada Perdana Menteri Laos Thongsing Tammavong pada Kamis (28 Januari 2016).

ANTARA


Distribusi: Tempo.co News Site

Politik Memanas, JK Sebut RI Tetap Impor Daging dari Australia

Jakarta -Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Australia cukup memanas terkait rencana eksekusi mati kasus narkoba 2 warga Australia. Namun kondisi politik memanas diyakini tak akan mengganggu kerjasama bidang ekonomi perdagangan kedua negara.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyebutkan sapi hidup dan daging beku adalah satu komoditas andalan Australia. Negeri Kanguru tersebut pemasok sapi hidup dan daging beku ke Indonesia. Menurut JK, perdagangan komoditas ini tak akan terpengaruh akibat kondisi terkini.

“Biasa-biasa saja. Kalau Australia itu kita tidak impor sapi saja, bagaimana mereka kan. Tapi kita susah juga hotel tidak makan daging,” kata JK di Kantor BKPM, Jakarta, Selasa (24/2/2015)

Menurutnya, tidak ada yang perlu dipersoalkan dari sisi ekonomi kedua negara terkait perkembangan terbaru. Hubungan baik kedua negara tetap dipertahankan untuk saling melengkapi.

“Jadi harus dijaga hubungan dagang jalan terus seperti biasa,”sebutnya.

Ia menambahkan, ketegangan ini bukanlah pertama kali terjadi antar kedua negara. Menurutnya terkait politik dan hukum, maka tidak bisa dicampur adukkan dengan persoalan ekonomi.

“Hukum jalan, ekonomi jalan, politik jalan, jangan dicampur aduk,” kata JK.

(mkl/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Produksi Industri Jepang Melonjak Di Bulan Juli

shadow

Japan-Industrial-ProductionFinanceroll – Sebuah data resmi yang dirilis pada hari Jumat(29/08) menunjukan bahwa produksi industri pada wilayah Jepang telah alami peningkatan lebih dari perkiraan di bulan Juli.


Menurut laporan METI, atau Kementerian Ekonomi Perdagangan dan Industri, produksi industri Jepang telah naik pada tingkat penyesuaian musiman menjadi 0.2%, dari -3.4% di bulan sebelumnya.

Analis telah memperkirakan produksi industri untuk naik menjadi 1.0% di bulan Juli.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Penjualan Ritel Pada Wilayah Jepang Meningkat Di Bulan Juli

shadow

0001f5ba-314Financeroll – Sebuah data resmi yang dirilis pada hari Jumat(29/08) menunjukan bahwa penjualan ritel Jepang telah naik lebih dari perkiraan di bulan Juli.


Menurut laporan METI, atau Kementerian Ekonomi Perdagangan dan Industri,  penjualan ritel di Jepang telah naik pada tingkat tahunan sebesar 0.5%, dari -0.6% di bulan sebelumnya.

Analis telah memperkirakan penjualan ritel untuk naik  menjadi 0.1%.


Distribusi: Financeroll Indonesia