Surplus neraca dagang tak mampu menolong rupiah

JAKARTA. Rupiah kian terpuruk. Posisinya kini menembus level psikologis Rp 14.400. Sajian data neraca perdagangan yang positif tidak juga mampu mendongkrak valuasi mata uang Garuda ini.

Di pasar spot, Selasa (15/9) nilai tukar rupiah di hadapan USD merosot 0,53% ke level Rp 14.408 dibanding hari sebelumnya. Ini merupakan level terendah rupiah sejak 1998 silam. Sejalan, di kurs tengah Bank Indonesia posisi rupiah merunduk 0,34% di level Rp 14.371.

Trian Fathria, Research and Analyst Divisi Treasury PT Bank BNI mengatakan meski neraca perdagangan Agustus 2015 mencatatkan surplus namun itu tidak sebesar surplus Juli 2015 lalu. Mengempisnya nilai surplus neraca perdagangan semakin mengempiskan kepercayaan pelaku pasar terhadap rupiah.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik Selasa (15/9), neraca perdagangan Agustus 2015 surplus US$ 433,8 juta dengan kenaikan impor dan ekspor yang beriringan. Namun level surplus ini di bawah Juli 2015 yakni US$ 1,33 miliar. “Selain itu impor juga masih tinggi bahkan lebih tinggi dari ekspor,” papar Trian.

Tercatat di Agustus 2015 impor Indonesia naik 21,69% menjadi US$ 12,27 miliar. Sedangkan ekspor merangkak naik 10,79% ke level US$ 12,7 miliar.

Dari sisi eksternal, merosotnya kembali bursa China ikut menekan kepercayaan pasar terhadap aset berisiko di Asia seperti rupiah.

Editor: Yudho Winarto.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*