Sulsel Belum Butuh Impor Bawang Merah dan Bawang Putih

Senin, 08 Juni 2015 | 22:02 WIB

Pedagang bawang merah. TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO.CO, Makassar -Pelaksana tugas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Selatan Sidik Salam, mengungkapkan kalau Sulawesi Selatan, sampai saat ini untuk impor terhadap komoditi Bawang Merah dan Cabe Merah masih belum dibutuhkan.

Ia mengatakan, Sulsel tidak melakukan impor langsung tapi melainkan meminta dari pusat terkait kebutuhan, akan dua komoditi ini.Walaupun pemerintah pusat telah membuka kran impor terhadap bawang merah dan cabe.

“Inikan tergantung ketersediaan stok di sini. Semua kondisinya masih terkendali apalagi produksi lokal seperti Enrekang sejauh tetap stabil.” Kata Sidik pada Senin 8 Juni 2015.

Sidik menjelaskan, berdasarkan hasil rapat beberapa waktu lalu, bahwa daerah bisa meminta ke pusat berapa stok yang harus dikirimkan saat mengalami kekurangan.

Mengenai harga dua komoditi apalagi menjelang Ramadan dan Lebaran nanti , Sidik mengaku sampai saat ini harga bawang lokal masih tetap stabil yang mengalami kenaikan seperti dari Bima.

“Kami terus memantau harga ini, kalau memang kenaikan dan diluar batas wajar pihaknya akan segera melakukan antisipasi,” ucap Sidik.

Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu’mang mengungkapkan sejauh ini, kondisi di Sulawesi Selatan aman, dan tidak perlu melakukan impor apalagi di beberapa sentra produksi didaerah semua mulai menghasilkan.

“Ramalan produksinya inikan ada, mungkin dikhawatirkan karena nanti inikan Juli maju ditakutkan petani tidak berproduksi, tapi sejauh ini kondisi masih stabil,” papar Agus.

Sementara itu, dari data Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sulsel kondisi harga untuuk dua komoditi Cabe Merah, harga rata-ratanya pekan lalu, Rp 21 ribu sedangkan di pekan ini turun Rp 19 ribu. Sementara bawang merah juga mengalami penurunan dari Rp 38 ribu menjadi Rp 36 ribu.

Kepala Sub Bagian Bidang Analisis Informasi Harga dan Akses Pangan BPKD Sulsel Iqmawaty Hasjim mengatakan saat ini kondisi harga dua komoditi masih tetap stabil, namun masih diperkirakan akan mengalami kenaikan apalagi saat Ramadan dan Idul Fitri, permintaan meningkat namun produksi berkurang.

“Untuk dua komoditi ini biasanya memang akan mengalami naik dan turun untuk harga, karena tergantung kondisinya , ” paparnya.

IIN NURFAHRAENI DEWI PUTRI


Distribusi: Tempo.co News Site

Speak Your Mind

*

*