Sugih Energy Targetkan Produksi Minyak 1.500 BOPD

INILAHCOM, Jakarta – PT Sugih Energy Tbk (SUGI) menargetkan produksi minyak mencapai 1.500 BOPD (barrel oil per day) di wilayah kerja Lemang, khususnya Lapangan Akatara pada 2017 ini.

“Wilayah kerja Lemang telah berstatus produksi sejak November 2016, untuk lapangan Akatara direncanakan pengeboran lima sumur pengembangan, sehingga diharapkan produksi minyak dapat mencapai 1.500 BOPD hingga akhir 2017 ini. Saat ini, produksi minyak di lapangan Akatara tersebut sudah sekitar 300 BOPD,” ujar Direktur Utama Sugih Energy Supriyanto di Jakarta, Senin (27/2/2017).

Ia mengemukakan target itu seiring dengan telah didapatkannya fasilitas pinjaman dari Mandala Funding (Caymans) Ltd sebesar 41 juta dolar AS melalui entitas anak usaha perseroan, Eastwin Global Investment Ltd yang memegang hak 34 persen “participating interest” dari wilayah kerja Lemang.

“Dengan telah ditandatanganinya fasilitas pinjaman itu, kami dari manajemen sangat optimis terhadap rencana peningkatan produksi dari wilayah kerja Lemang dan menunjukan kepercayaan dari pihak investor luar terhadap kami,” katanya.

Ia mengharapkan dengan kenaikan produksi maka akan berdampak pada meningkatnya pendapatan Sugih Energy Tbk sehingga mampu meningkatkan nilai saham. Adapaun sumber pembayaran pinjaman itu akan diperoleh dari hasil produksi minyak dan gas yang dihasilkan dari wilayah Lemang.

Ia mengemukakan fasilitas pinjaman itu akan digunakan memenuhi kebutuhan modal kerja pada wilayah kerja Lemang untuk tahun 2016 dan 2017 sebagaimana diatur dalam Program Kerja dan Anggaran dan telah disetujui oleh pihak regulator, SKK Migas.

“Saat ini produksi minyak di lapangan Akatara tersebut sudah sekitar 300 BOPD,” paparnya.

Ia menambahkan bahwa produksi puncak dari lapangan Akatara di wilayah kerja Lemang itu ditargetkan bisa mencapai hingga 10.000 BOPD. Pihaknya optimistis dalam 5-6 tahun ke depan target puncak itu dapat terealisasi.

Saat ini PT Sugih Energy Tbk, memiliki empat aset minyak dan gas dengan skema kontrak “production sharing contract” (PSC). Seluruh aset itu berada di wilayah Sumatra yakni Lemang dan Selat Panjang yang berstatus produksi, serta Kalyani dan Selat Panjang Non Konvensional dengan status eksplorasi. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*