Sucorinvest: Pasar Obligasi 2016 Bakal Atraktif

INILAHCOM, Jakarta – PT Sucorinvest Asset Management memproyeksikan bahwa pasar surat utang atau obligasi di dalam negeri pada tahun 2016 akan lebih atraktif dibandingkan tahun sebelumnya.

“Tahun lalu, semua instrumen investasi, termasuk obligasi di pasar modal mengalami penurunan, termasuk obligasi. Tahun ini obligasi akan atraktif, salah satu faktornya yakni proyeksi penurunan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI),” ujar Direktur Investasi Sucorinvest Asset Management Jemmy Paul Wawointana di Jakarta, Selasa (17/5/2016).

Menurut Jemmy Paul, penurunan SBI sangat dimungkinkan menyusul adanya persepsi masyarakat terhadap stabilitas pergerakan harga-harga yang tercermin pada tingkat inflasi yang sesuai target pemerintah serta stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Selain itu, lanjut dia, potensi aliran dana asing masuk ke dalam negeri atau “capital inflow” juga cukup besar seiring dengan kebijakan bank sentral di negara maju salah satuya Jepang akan berdampak positif bagi Indonesia.

“Itu peluang bagi Indonesia untuk menarik dana investor asing. Dengan suku bunga positif dan potensi ekonomi besar, Indonesia tentu semakin menarik bagi asing,” katanya.

Ia menambahkan bahwa kebijakan pengampunan pajak atau “tax amnesty”, serta potensi kenaikan peringkat menjadi layak investasi (investment grade) oleh Standard & Poor’s (S&P) akan turut mendukung pasar obligasi di dalam negeri menjadi atraktif.

Sisi peraturan, lanjut Jemmy Paul Wawointana, juga mendukung pasar obligasi di dalam negeri. OJK telah mengumumkan peraturan bagi lembaga jasa keuangan nonbank untuk menginvestasikan sekitar 20–30 persen dananya di obligasi pemerintah.

Melihat situasi itu, Jemmy Paul Wawointana mengatakan bahwa pihaknya akan menerbitkan produk investasi berbasis obligasi pemerintah dalam waktu dekat ini.

“Saat ini sedang kita siapkan produknya, permintaan akan banyak seiring dengan peraturan OJK itu,” katanya. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*