Stok Persediaan Bensin AS Picu Harga Minyak Meroket

Kamis, 10 Maret 2016 | 15:49 WIB

TEMPO.CO, Jakarta – Harga minyak dunia naik tajam pada Rabu (Kamis pagi WIB, 10 Maret 2016), karena penurunan drastis persediaan bensin AS mendorong prospek permintaan di pasar global yang sedang dibanjiri pasokan minyak mentah.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April, melonjak 1,49 dolar AS (4,9 persen) menjadi berakhir di 37,99 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, tingkat tertinggi dalam lebih dari tiga bulan.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei, patokan Eropa untuk minyak, melompat menjadi menetap pada 41,07 dolar AS per barel, naik 1,42 dolar AS (3,6 persen) dari penutupan Selasa.

Pada Rabu, laporan persediaan bahan bakar minyak Departemen Energi AS (DoE) menunjukkan stok minyak mentah komersial naik 3,9 juta barel menjadi 521,9 juta barel dalam pekan yang berakhir 4 Maret.

Analis CMC Markets Jasper Lawler mengatakan penambahan minyak mentah itu “jauh di bawah penambahan besar yang mengejutkan, yang tampak minggu lalu, mencapai 10,4 juta barel.”

Lebih signifikan, persediaan bensin turun 4,5 juta barel, tiga kali dari perkiraan. Dan persediaan sulingan (destilat), termasuk minyak diesel dan bahan bakar pemanas, turun 1,1 juta barel, bukan kenaikan 900.000 barel seperti yang diharapkan.

“Penurunan bensin lebih besar dari yang para pedagang nantikan, itu yang sungguh agak mendukung,” kata Oliver Sloup dari iiTrader.com.

Sloup mengatakan bahwa pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) pada Kamis telah menambahkan beberapa dukungan terhadap komoditas, di tengah harapan ECB akan mengumumkan stimulus tambahan untuk zona euro yang lesu.

Dia mengatakan bahwa paket stimulus yang lebih besar dari yang diantisipasi bisa menempatkan euro di bawah tekanan jual dan mengangkat dolar, ” dan dapat berpotensi menempatkan dukungan jangka pendek pada minyak mentah” yang dihargakan dalam dolar, demikian laporan AFP.

ANTARA


Distribusi: Tempo.co News Site

Speak Your Mind

*

*