Stok Melimpah, Harga Minyak Diperkirakan Masih Tertekan

Jum’at, 22 Januari 2016 | 14:06 WIB

TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Eksekutif Institute Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa mengatakan harga minyak dunia masih akan tertekan di 2016 ini. Harga minyak yang rendah ini dipengaruhi oleh jumlah pasokan yang masih melimpah.

Menurut Fabby, di tahun ini, pasokan minyak kemungkinan akan mengalami surplus sebesar 1,5 juta hingga 2 juta barel per hari. Dengan berakhirnya embargo Iran, diperkirakan negara tersebut mampu menyumbangkan pasokan 400 ribu barel  hingga 600 ribu barel per hari.

Selain itu, Shell Oil Amerika masih berproduksi. Harga minyak Shell  lebih murah. Dulu diperkirakan US$ 60  per barel. Harga  shell terbaru di bawah US$ 40 dolar per barel. “Ini yang membuat harga minyak akan terus tertekan,” kata Fabby di Jakarta, Jumat, 22 Januari 2016.

Baca: Harga Minyak Dunia Turun, Ini Akibatnya pada Perekonomian RI

Harga minyak dunia tahun ini diperkirakan akan berkisar antara US$ 25 per barel hingga US$ 60 dolar per barel. Namun  IMF memperkirakan harga minyak bisa berada di bawah US$ 20 per barel.

Saat ini harga minyak acuan WTI sekitar US$ 29,87 per barel, untuk Brent US$ 29,25 per barel‎. Nilai ini diperkirakan merupakan yang terendah dalam 12 thn terakhir. Rata-rata bulanan untuk WTI, Dubai, dan Brent pada bulan Desember sekitar US$ 36,6.  Kalangan analis memperkirakan harga minyak akan mebali naik di tahundepan dengan harga sekitar US$ 50 per barel.

MAWARDAH NUR HANIFIYANI


Distribusi: Tempo.co News Site

Speak Your Mind

*

*