Perdagangan poundsterling terhadap dollar AS dalam pair GBPUSD bergerak bearish sejak awal perdagangan sesi Asia hari Selasa (28/2) hingga sesi Eropa melanjutkan tekanan jual selama 2 hari sebelumnya oleh sentimen negatif kondisi politik di Inggris setelah pemberitaan PM Inggris menyiapkan referendum kemerdekaan Skotlandia dari Inggris.
Lihat: Pemburuan Aset Safe Haven Patahkan Usaha Rally Dollar AS
Selain sentimen spekulasi Skotlandia keluar dari Inggris, pair GBPUSD mendapat tekanan dari sentimen positif pasar global akan pidato kebijakan dan anggaran pemerintahan AS oleh Presiden Trump dihadapan Kongres.
Pergerakan poundsterling sesi Eropa (19:00:00 WIB) bergerak lemah terhadap dollar AS, setelah dibuka lebih rendah dari perdagangan sebelumnya pada 1.2443 di awal perdagangan sesi Asia, kini pair GBPUSD berada di posisi 1.2426 setelah sempat mencapai posisi tertinggi 1.2449 dan terendah di 1.2410.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan sesi Amerika yang berakhir besok pagi, analyst Vibiz Research Center melihat bearish pair GBPUSD dapat berlanjut menuju kisaran 1.2390-1.2380. Namun jika terjadi koreksi positif akan naik menuju kisaran 1.2457-1.2492.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind