Serangan Teroris di Inggris Merugikan Bursa London dan Poundsterling

Telah terjadi insiden penembakan dan penikaman terhadap polisi serta warga sipil di London-Inggris yang merupakan serangan teroris oleh polisi setempat di kawasan Westminster. Kawasan tersebut lokasi tempat  jam besar Big Ben, yang merupakan salah satu kawasan wisata Inggris dan padat pengunjungnya.

Dalam insiden tersebut menurut polisi seperti yang dilaporkan banyak media negeri itu, telah menewaskan 5 orang termasuk seorang polisi yang ditikam serta puluhan orang alami luka berat dan juga ringan. Dari laporan-laporan yang diterima polisi setempat, insiden terjadi di 2 tempat dalam waktu yang berdekatan.

Ada laporan melihat pelaku penikaman polisi sebelumnya mengemudikan mobil dan menabrak beberapa pejalan kaki di Jembatan Westminster. Setelah itu pelaku menabrakkan mobilnya ke pagar gedung parlemen Inggris. Laporan lainnya menyebutkan terjadi beberapa penembakan di area gedung parlemen, dan puluhan orang berlarian dari alun-alun gedung tersebut.

Dari pantauan yang dilaporkan banyak media setempat, pasukan antiteroris Inggris atau yang dikenal pasukan Cobra langsung menyisir lokasi tersebut baik lewat udara maupun darat. Pelaku penikaman seorang aparat polisi dilaporkan juga berhasil ditembak mati oleh polisi. Pemerintah segera bertindak cepat dan PM Inggris Theresa May mengadakan pertemuan dengan petinggi pasukan Cobra ini. Setelah pertemuan tersebut Theresa May  mengadakan konfrensi pers menyebutkan mengutuk tindakan teroris tersebut dan menyatakan Inggris tidak akan pernah menyerah pada serangan teroris.

Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 14.40 waktu setempat dan memberikan sentimen negatif bagi perdagangan bursa saham Inggris yang indeksnya anjlok cukup signifikan. Demikian juga yang terjadi di perdagangan valas, kurs poundsterling yang menguat sejak awal perdagangan langsung terpangkas namun tidak signifikan.

Bursa saham London dengan indeks FTSE ditutup anjlok 0,75%, sedangkan poundsterling akhir perdagangan valas hari Rabu (22/3) masih menguat dengan volume yang tipis  dari perdagangan hari sebelumnya. Kurs pound Inggris sebelumnya memang sudah bergerak rally sejak awal perdagangan sesi Eropa  melanjutkan rally perdagangan hari Selasa.

Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

 


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*