Serangan Rudal Korea Utara Gagal, Bursa Jepang dan Korea Selatan Tertekan

Korea Utara berusaha untuk melakukan peluncuran rudal pada hari Rabu, tetapi militer Korea Selatan mengatakan itu gagal.

“Kami mengkonfirmasi bahwa Korea Utara telah meluncurkan satu rudal dari Wonsan pangkalan udara pagi ini dan gagal,” kata seorang pejabat militer Korea Selatan NBC News. “Kami sedang dalam proses menganalisis jenis rudal. Militer Korea Selatan adalah sepenuhnya siap untuk kemungkinan peluncuran rudal tambahan Korea Utara.”

“Komando AS di Pasifik mendeteksi apa yang kita nilai sebagai gagalnya upaya peluncuran rudal Korea Utara … di sekitar Kalma,” Komandan Dave Benham, juru bicara Komando AS di Pasifik, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters.

“Sebuah rudal tampaknya telah meledak dalam hitungan detik peluncurannya,” tambah Benham.

Jepang pertama kali mendeteksi peluncuran sebelumnya pada hari Rabu, dengan sumber-sumber pemerintah mengatakan Kyodo News bahwa Pyongyang mungkin telah meluncurkan beberapa rudal dari kota Korea Utara Wonsan. Kementerian pertahanan Korea Selatan belum mengkonfirmasi peluncuran, kata Reuters.

Awal bulan ini, pemerintah pemimpin tertinggi Korea Utara menembakkan empat rudal balistik yang mendorong kecaman keras dari Seoul, Tokyo dan Washington.

Pada perjalanan ke Asia Utara pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson mengatakan 20 tahun upaya diplomatik gagal untuk melawan program nuklir Korea Utara dan ia tidak menutup kemungkinan serangan pendahuluan terhadap rezim.

Tiongkok sekutu terdekat Korea Utara dan mitra dagang terbesar, melarang impor batu bara dari bangsa awal tahun ini.

Upaya serangan rudal ini menekan bursa Jepang yang anjlok sekitar 2 persen.

Indeks Nikkei 225 turun 2,01 persen pada 11:00 HK / SIN, sedangkan indeks Topix tergelincir 1,89 persen. Saham-saham pertahanan Jepang secara luas lebih rendah. Saham Kawasaki Heavy Industries turun 3,92 persen, Komatsu turun 2,08 persen dan Shinmaywa Industries turun 1,78 persen.

Melintasi Selat Korea, indeks Kospi turun 0,8 persen, sedangkan won Korea diperdagangkan pada 1.124,50 terhadap dolar, melemah dari tertinggi sebelumnya dari 1121,26.

Saham pertahanan Korea Selatan maju, mengalahkan benchmark yang lebih luas, menyusul laporan tentang Korea Utara. Saham FIRSTEC naik 3,6 persen, Speco naik 0,2 persen dan Victek naik 0,6 persen.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*