Sepekan, harga minyak tergerus hingga 12%!

NEW YORK. Harga kontrak minyak West Texas Intermediate (WTI) dan Brent berakhir negatif pada akhir pekan lalu (11/12). Kondisi ini terjadi setelah International Energy Agency (IEA) mengeluarkan peringatan bahwa suplai minyak yang sudah berlebih saat ini akan semakin memburuk tahun depan.

Mengutip data CNBC, harga minyak WTI dan Brent masing-masing mencatatkan penurunan sebesar 5% pada akhir pekan dan merosot 12% di sepanjang minggu lalu.

Sepertinya, trader minyak dan analis cukup terkejut dengan penurunan harga minyak yang tajam. Penurunan ini terjadi tepat empat minggu setelah pertemuan Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) yang tidak mengambil langkah apa pun untuk mendongkrak kembali harga minyak.

“Sangat sulit menemukan sentimen bullish minyak saat ini,” jelas Peter Donovan, broker Liquidity Energy di New York.

Dia menambahkan, laporan IEA yang bearish semakin menekan pasar minyak yang saat ini sudah melempem.

Catatan saja, pada akhir pekan lalu, harga minyak WTI sempat berada di kisaran US$ 35 untuk kali pertama sejak Februari 2009. Harga minyak WTI lantas ditutup pada level US$ 35,62 per barel atau turun 3,1% atau US$ 1,14 .

Sementara, harga minyak Brent sempat terperosok di bawah US$ 38 untuk pertama kalinya sejak Desember 2008. Harga kontrak minyak ini diperdagangkan di posisi US$ 37,94 per barel atau turun 4,5%.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*