Sepanjang 2016 Garuda Hemat 2 Triliun Lebih, Saham GIAA Tertekan

Kasus dugaan suap Rolls-Royce baru-baru ini terhadap PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) yang melibatkan salah satu mantan pejabat senior perseroan tersebut tidak akan mengganggu kinerja bisnis Garuda. Karena GIAA yakin kasus ini menunjukkan kepada publik aktivitas yang telah dilakukan  dalam dua tahun terakhir sekalipun kenyataannya perseroan sedang tertekan biaya produksi dan biaya operasional armada yang merugikan keuangan perseroan.

Tahun 2017 perseroan akan melanjutkan usahanya untuk efisiensi biaya yang sudah dilakukan sepanjang tahun 2016. Sebagai informasi tahun 2016 GIAA berhasil efisiensi biaya sebesar US$170 juta atau sekitar Rp2,2 triliun lebih, dan untuk tahun 2017 efisiensi ditargetkan mencapai US$200 juta atau sekitar Rp2,6 triliun.

Untuk pergerakan sahamnya di bursa perdagangan saham hari Rabu (25/1) saham GIAA dibuka flat  pada level 340  dan bergerak negatif hingga mencapai posisi 338. Untuk volume perdagangan saham  terakini mencapai  21 ribu lot saham. Sebelumnya saham menguat terbatas.

Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham GIAA  bergerak  kuat   dengan   indikator MA  bergerak naik moderat  dan  indikator Stochastic  konsolidasi di batas area bawah dan normalnya.

Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar dengan +DI bergerak datar. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, rekomendasi saham GIAA berikutnya pada kisaran support di posisi 335 dan level resisten di 345.

Joel/VMN/VBN/ Senior Analyst at Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*