Sentuh Titik Terendah di 2014, Harga Emas Diprediksi Kinclong Lagi

Jakarta -Beberapa kalangan memperkirakan harga emas bakal naik lagi tahun depan setelah sempat mencapai titik terendahnya sepanjang 2014, pada bulan ini.

Rencana Bank Sentral Amerika Serikat (AS) untuk menaikkan tingkat suku bunga memang sempat membuat harga emas meredup. Namun justru hal ini memutus segala spekulasi yang berimbas pada penurunan harga emas.

“Tahun depan pasca naiknya suku bunga The Fed, harga emas akan kembali naik secara perlahan tapi pasti, karena semua spekulasi atau rumor atau berita utama yang bisa menurunkan harga emas sudah tidak ada lagi,” kata Manajer Pemasaran PT Logam Mulia Bambang Widjanarko kepada detikFinance, Minggu (28/9/2014).

Ia menjelaskan, kepastian The Fed untuk menaikkan tingkat suku bunganya akan membuat dolar menguat terhadap rupiah. Pelemahan rupiah atau menguatnya dolar bisa mengerek harga emas. Pergerakan harga emas di tahun depan diperkirakan naik hingga mencapai 9%-12% sepanjang tahun 2015.

“Kalau rupiah melemah, emas bisa naik. Kecenderungan tetap atau meningkat semua tergantung rupiah terhadap dolar. Akan naik secara bertahap 9%-12%,” katanya.

Bambang menambahkan harga emas dunia mencapai level terendah tahun ini, hampir menyentuh US$ 1.200 per troy ons pada Jumat (26/9/2014) lalu. Penurunan ini juga berpengaruh pada rendahnya harga emas di dalam negeri yang mencapai level terendahnya di harga Rp 483.000/gram untuk pecahan 1 Kg yang dijual PT Aneka Tambang melalui Logam Mulia.

Dihubungi terpisah, Analis komoditi PT Millennium Penata Futures Suluh Adil Wicaksono memprediksi kenaikan harga emas di tahun depan.Next

(drk/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*