Sentimen Positif Lebih Dominan, Pasar Domestik Bergerak Positif

Sentimen Positif Lebih Dominan, Pasar Domestik Bergerak Positif

Sentimen Positif Lebih Dominan, Pasar Domestik Bergerak PositifFinanceroll – Pada perdagangan Senin (17/2) defisit neraca transaksi berjalan Indonesia yang mulai berkurang, mendorong nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin sore (17/2), bergerak menguat 172 poin menjadi Rp 11.684 dibanding sebelumnya Rp 11.856 per dolar AS. Sementara pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tumbuh 47 poin setelah masuknya  dana asing lebih dari Rp 1 triliun yang masuk hari ini. Aksi beli ramai terjadi didominasi pelaku pasar asing. Menutup perdagangan sesi I, IHSG menguat 34 poin (0,76%) ke level 4.542. Indeks bertahan di zona hijau sejak pembukaan perdagangan.

Kurs  rupiah memimpin penguatan di antara mata uang negara berkembang setelah defisit neraca transaksi berjalan Indonesia menyempit.  Defisit neraca transaksi berjalan Indonesia membaik cukup signifikan sehingga meningkatkan outlook bagi nilai tukar rupiah dan mengembalikan kepercayaan investor terhadap ekonomi Indonesia.  Pelemahan dolar AS pada awal pekan ini mendorong kenaikan nilai aset yang masuk kategori berisiko seperti mata uang negara-negara berkembang.

Selain itu,  pelaku pasar juga sedang terbebani oleh melemahnya data ekonomi AS sehingga ekspektasi pasar bahwa the Fed akan mempertimbangkan pengurangan stimulus keuangan (tapering off).  Ada perasaan di pasar bahwa the Fed mungkin akan memperlambat laju tapering off, atau bahkan dihentikan sementara di tengah memburuknya data ekonomi AS. Pelemahan dolar AS diperkirakan terus berlanjut.

Optimisme juga merebak setelah pada akhir pekan lalu pemerintah merilis data pinjaman baru Tiongkok yang mencatatkan rekor angka pinjaman tertinggi dalam empat tahun terakhir di bulan Januari.  Rilis itu cukup berhasil meredakan kekhawatiran pasar karena sebelumnya para investor cemas terhadap bank sentral China yang melakukan pengetatan moneter.  Seiring penguatan di transaksi antarbank di Jakarta, pada kurs tengah BI mata uang lokal ini juga menguat menjadi Rp 11.716 dibanding sebelumnya (14/2) di posisi Rp 11.886 per dolar AS.

Tercatat IHSG sempat menyentuh level tertingginya di 4.560,102 dan posisi terendahnya di 4.524,527. Aksi beli masih terus terjadi sehingga menopang IHSG supaya tak jatuh ke zona merah. Pada akhir perdagangan awal pekan, Senin (17/2), IHSG ditutup menanjak 47,324 poin (1,05%) ke level 4.555,368. Sementara Indeks LQ45 ditutup melonjak 9,126 poin (1,20%) ke level 766,718.

Dana asing mengalir deras masuk lantai bursa. Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 1,086 triliun di seluruh pasar.  Seluruh indeks sektoral berhasil kompak menguat. Indeks sektor konstruksi memimpin penguatan dibuntuti sektor industri dasar dan aneka industri.

Perdagangan hari ini berjalan ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 270.196 kali pada volume 5,119 miliar lembar saham senilai Rp 7,172 triliun. Sebanyak 191 saham naik, sisanya 99 saham turun, dan 84 saham stagnan.  Bursa-bursa di Asia juga seluruhnya ditutup di zona hijau didorong sentimen menguatnya Wall Street akhir pekan lalu. Bursa saham Hong Kong sama ngebutnya dengan BEI. [geng]

facebookgoogle_plusredditpinterestlinkedinmail


Sumber: http://financeroll.co.id/feed/

Speak Your Mind

*

*