Saham Asia merosot paling buruk setelah Donald Trump dari Partai Republik memenangkan pemilihan presiden AS ke 45, mengejutkan investor yang mengharapkan Demokrat Hillary Clinton dari Partai Demokrat yang muncul sebagai pemenang.
MSCI Asia Pacific Index turun 2,6 persen menjadi 134,3 pada 4:55 di Tokyo, karena para investor tertegun menyaksikan Trump dapat mengalahkan Clinton untuk menjadi presiden AS ke-45. Mulai dari pasar AS, Jepang sampai ke India anjlok setidaknya sejak 24 Juni dimana investor terkejut saat Inggris memilih untuk meninggalkan Uni Eropa, yang mendorong investor membuang efek risiko global dan membeli aset safe-haven termasuk yen dan emas.
Pasar Kaget
Hanya 59 saham naik dibandingkan dengan 925 saham yang jatuh pada indeks utama Asia, sementara volume perdagangan dua kali lipat di pasar termasuk Jepang, Hong Kong dan Korea Selatan. Indeks Topix merosot 4,6 persen untuk penurunan terbesar sejak 24 Juni, terseret turun oleh eksportir setelah yen melonjak paling tinggi dalam tiga bulan.
Sedangkan indeks Taiex Taiwan turun 3 persen untuk menuju kerugian terbesar sejak Agustus tahun lalu. Indeks Kospi Korea Selatan turun 2,3 persen, S & P / NZX 50 Index Selandia Baru turun 3,3 persen dan S & P / ASX 200 Index Australia turun 1,9 persen. Indeks Straits Times Singapura turun 1,3 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong turun 2,4 persen dan indeks komposit Shanghai China turun 0,6 persen, mundur dari tertinggi 10-bulan.
Partai Republik, yang belum pernah memegang jabatan publik, diproyeksikan untuk menjadi pemenang Rabu pagi oleh jaringan Associated Press dan televisi setelah Wisconsin mendorongnya melewati ambang pintu 270 suara yang dibutuhkan untuk menjadi presiden terpilih menurut hitungan Electoral College. Trump baru akan dilantik pada tanggal 20 Januari 2017, sebagai presiden AS ke 45.
Selasti Panjaitan/ VMN/VBN/ Senior Analyst Stocks-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind