Saratoga Bukukan Penurunan Laba Bersih 11,98%

INILAHCOM, Jakarta–PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) membukukan penurunan laba bersih turun -11,98% menjadi Rp723,688 miliar pada kuartal III-2016 dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp822,155 miliar.

Presiden Direktur Saratoga Michael W.P. Soeryadjaya mengatakan, meski laba turun, pendapatan naik menjadi Rp1,539,058 triliun naik 1965,03% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp82,522 miliar.

“Strategi investasi yang dilakukan Saratoga di sektor-sektor strategis menjadi katalis utama pertumbuhan investasi perusahaan hingga kuartal III 2016. Kami percaya dengan prospek ekonomi Indonesia yang semakin membaik akan berdampak positif pada investasi Saratoga dalam jangka panjang,” jelas Michael di Jakarta, Senin (31/10/2016).

Pada bulan kesembilan tahun 2016, nilai aset bersih dari portofolio investasi Saratoga tumbuh 36% ke Rp 18,5 triliun, dikontribusikan oleh fluktuasi harga pasar dari investasi yang terdaftar dan penambahan investasi baru.

Fundamental bisnis yang kuat dipadukan dengan perkembangan sektor sumber daya alam dan konsumer memberikan pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan investasi Saratoga, seperti yang tercermin dalam kenaikan harga saham portofolio perusahaan investasi Saratoga yang terdafatar, terutama PT Adaro Energy Tbk. (kode saham: ADRO) dan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (kode saham: MPMX).

Sepanjang kuartal ketiga, kedua perusahaan investasi itu saja mampu mengkontribusikan pertambahan nilai investasi sebesar Rp 2,4 triliun bagi Saratoga.

Di kuartal ketiga tahun 2016, Saratoga juga menerima pendapatan dividen sebesar Rp 233 miliar dari perusahaan-perusahaan investasinya, yaitu PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (kode saham: TBIG) danPT Provident Agro Tbk. (kode saham: PALM).

Pendapatan dividen yang diterima pada sembilan bulan pertama 2016 dengan total sebesar Rp 462 miliar ini melebihi total beban usaha dan biaya bunga Perusahaan tahun ini.

Direktur Keuangan Saratoga Jerry Ngo mengatakan, sebagai perusahaan investasi yang aktif, Saratoga dengan prinsip kehati-hatian berhasil menangkap potensi peluang pertumbuhan bisnis yang tinggi.

Setelah merampungkan proses due diligence yang matang, perusahaan memutuskan untuk melakukan investasi di PT Famon Awal Bros Sedaya (FABS), grup bisnis yang saat ini memiliki dan mengelola empat (4) rumah sakit terkemuka di Jakarta, Bekasi, Tangerang, dan Makasar di bawah bendera RS Awal Bros.

“Investasi di industri kesehatan ini merupakan salah satu strategi Perusahaan untuk memperkuat portofolio investasi kami di sektor Konsumer, serta sejalan dengan upaya Saratoga untuk turut memperkuat layanan kesehatan yang berkualitas dan mendukung program pemerintah untuk meningkatkan layanan kesehatan nasional,” kata Jerry. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*