Sampai 2020 Harga Minyak tidak akan Mencapai $80

INILAHCOM. London — Harga minyak dunia diperkirakan tidak akan mencapai 80 dolar AS per barel sampai tahun 2020.

Fatih Birol, direktur eksekutif International Energy Agency (IEA), mengatakan kepada Financial Times bahwa permintaan rendah dan pasokan melimpah menyebabkan harga minyak tidak akan berjanjak naik.

Harga minyak mentah saat ini sekitar 44 dolar AS per barel. Padahal, musim panas tahun lalu harga minyak masih 115 dolar AS per barel.

IEA memprediksi harga minyak akan menyentuh 80 dolar AS per barel dalam empat tahun ke depan, atau pada tahun 2020.

Permintaan minyak mentah pada tahun 2020, masih menurut Birol, hanya akan tumbuh satu persen, dan lima persen dalam 20 tahun ke depan.

Pasokan minyak diperkirakan sedemikian besar, tapi tidak sepenuhnya dikonsumsi. Akibatnya, terjadi kekenyangan pasar.

“Kita sedang mendekati akhir cerita pertumbuhan pemrintaan tunggal terbesar dalam sejarah energi,” ujar Birol.

“Permintaan tidak sekuat seperti di masa lalu, sebagai akibat efisiensi dan kebijakan iklim global,” lanjutnya.

Biro, yang selama 20 tahun berada di IEA, mengatakan China yang harus dipersalahkan atas keadaan ini. Pelambatan ekonomi China, menyebabkan kurangnya pemrintaan.

China, demikian Birol, adalah faktor utama terjadinya lonjakan minyak dalam 15 tahun terakhir. Ketika pertumbuhan ekonomi China bergerak ke sektor konsumsi, permintaan minyak hanya meningkat sedikit kendati pertumbuhan ekonomi menguat.

Tahun lalu, Arab Saudi — anggota kunci OPEC — memutuskan tidak akan memotong target produksi dan membiarkan harga jatuh dari 100 dolar AS menjadi 55 dolar AS per barel.

Arab Saudi harus menjual sebanyak mungkin minyaknya untuk meraih keuntungan. Pada saat sama, perusahaan tertekan inflasi global, dan menyebabkan posisi Arab Saudi merosot.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*