Saham Tokyo Turun Tertekan Penguatan Yen

INILAHCOM, Tokyo – Bursa saham Tokyo berakhir anjlok lebih dari tiga persen pada hari pertama perdagangan 2016. Itu karena terpukul data lemah China dan penguatan yen yang didorong oleh ketegangan di Timur Tengah.

Aktivitas pabrik Tiongkok menyusut lebih lanjut pada Desember, sebuah survei swasta menunjukkan pada Senin, kontraksi bulan ke-10 berturut-turut karena ekonomi nomor dua di dunia ini mencatat pertumbuhan terlemah dalam seperempat abad. Berita itu memukul pasar China daratan, yang dihentikan untuk perdagangan Senin setelah saham-saham anjlok tujuh persen.

Penurunan juga terjadi akibat langkah-langkah yang diperkenalkan untuk mengekang kemerosotan saham China pertengahan 2015 akan berakhir.

“Kami mulai melihat tanda-tanda bahwa pelambatan ekonomi di China telah berlanjut, sehingga laporan hari ini mengecewakan,” tegas Masayuki Otani, dari Securities Japan, mengatakan kepada Bloomberg News.

“Masalah Arab Saudi dan Iran mungkin baik untuk minyak, tapi kenaikan risiko geopolitik berarti itu negatif secara keseluruhan untuk pasar keuanga,” imbuh dia.

Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan musuh lamanya Iran pada Minggu setelah para pengunjuk rasa mengobrak-ambrik kedutaannya di Teheran dalam menanggapi eksekusi mati ulama Syiah. Perkembangan terbaru mengobarkan kawasan dan menambah daftar berita negatif yang merugikan pasar dunia selama tahun lalu, termasuk pelambatan ekonomi China, anjloknya harga minyak dan pertumbuhan global yang lesu.

Pada Senin indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo turun 3,06 persen atau 582,73 poin menjadi ditutup pada 18.450,98. Indeks Topix dari seluruh saham papan utama anjlok 2,43 persen, atau 37,63 poin, menjadi berakhir di 1.509,67.

Di pasar mata uang dolar jatuh ke 119,36 yen, tingkat terendah sejak Oktober, dari 120,27 pada Kamis di New York. Penurunan tersebut didorong oleh perpindahan para investor ke yen, yang dipandang sebagai unit safe haven di saat terjadi gejolak dan ketidakpastian.

Tetapi penguatan yen memperlemah profitabilitas eksportir Jepang dan mengurangi permintaan untuk saham mereka. Pada penutupan, Toyota turun 2,01 persen menjadi 7.337 yen, Sony turun 1,49 persen menjadi 2.937 yen dan operator Uniqlo, Fast Retailing, kelas berat pasar, jatuh 4,66 persen menjadi 40.650 yen. Nintendo merosot 0,59 persen menjadi 16.655 yen.

Namun, Toshiba yang dilanda skandal naik 2,04 persen menjadi 255 yen karena harapan untuk rencana perubahannya menyusul skandal penggelembungan laba yang memalukan. Pemasok suku cadang mobil Takata melonjak 13,75 persen menjadi 918 yen, setelah harian Sankei mengatakan produsen otomotif Jepang mempertimbangkan investasi bersama di perusahaan bermasalah itu.

Takata, terlibat dalam krisis meledaknya kantong udara (airbag) global terkait dengan beberapa kematian dan puluhan luka-luka, sehingga sahamnya kehilangan 56 persen pada tahun lalu. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*